7 : Pemenang (END)

122 35 3
                                    

Malam kembali tiba. Semua berpencar menghindari satu sama lain. Tidak ada yang bisa dipercaya saat ini.

JLEB!

JLEB!

Erwin dan Jean ... tumbang.

"Permainan selesai!" teriak Koro-sensei.

Semua pemain yang sudah mati mengumpat dari atas langit. Kenapa tiba-tiba sudah menang? Bukannya masih tersisa empat orang?

"Erwin dan Jean terbunuh! Karakter Erwin adalah Titan dan Jean adalah Cursed!" jelas Koro-sensei.

Levi menggumam. Padahal dia sudah berharap Erwin dan Jean yang akan menang.

Sasha tidak terima. Apa yang terjadi pada Mikasa? Bukankah ia masih hidup?

Ah. Eren. Pemain busuk itu ya.

"Selamat untuk pasangan kita, Mikasa dan Eren yang sudah memenangkan pertandingan!"

Tidak ada yang bicara.

Eren dan Mikasa saling berpandangan dan berpelukan. Darah masih terlihat jelas di pisaunya.

Annie tertawa sangat keras. Ternyata perannya sebagai Dewi Asmara berguna juga. Annie tak menyangka bahwa Dokter dan Pembunuh Berantai bisa bekerjasama. Ya, singkatnya jika pasangan yang dibuat oleh Dewi Asmara bertahan sampai akhir, maka pasangan itu menang.

Hanji mengangkat satu alisnya. Berarti ... Eren adalah Serial Killer?

Connie berdiri, "AAAH INI TIDAK ADIL! AKU BAHKAN DIBUNUH OLEH KOPI! TAPI YANG MENANG JUSTRU PASANGAN ITU? AKU TI-"

BZZZT!

Pandangan semua orang menjadi gelap.

(((;ꏿ_ꏿ;)))

Mikasa melihat sekeliling. Gelap. Ah, apa ini yang mengganjal matanya?

Kacamata Virtual Reality.
Mikasa melepasnya, bersama semua orang yang berada di sekelilingnya.

Mikasa dan Eren saling bertatapan.

"Wah, selamat untuk pasangan Eren dan Mikasa yang telah memenangkan permainan! Kalian bisa mengambil hadiah di depan pintu masuk. Permainan selama tujuh menit ini, apakah terasa lama?" Moderator angkat bicara.

Tujuh menit yang terasa seperti tujuh malam. Ini gila. Sasha bersumpah tak akan pernah memainkan ini lagi.

"Baik, kalian bisa keluar dari ruangan," ucap Moderator.

Tak ada yang bersuara. Mental mereka kelelahan.

Eren dan Mikasa berpelukan. Sementara Levi mengeluarkan aura abu-abu yang dahsyat. Levi tidak terima dikalahkan oleh Eren.

Selain Levi, Eren dan Mikasa, semua pemain lain memiliki aura hitam pekat, siap membunuh Eren.

Namun niat itu mereka kubur jauh-jauh, setelah melihat pisau berlumur darah di saku Eren.

Permainan ini ... terasa sangat nyata.



















TITAN! AS WEREWOLF GAMES! TAMAT.






































































bonus



Rombongan Eren berjalan keluar Game Center. Mereka terasa sangat lelah walau hanya memainkan satu permainan.

'Duk!'

"Ah, maafkan aku! tadi aku tidak memperhatikan jalan," ucap seorang laki-laki yang sangat tinggi dengan rambut putih dan kacamata hitam setelah menabrak Eren. Mereka juga datang bersama rombongan ke Game Center.

Levi mendongak melihat si surai putih. Matanya penuh kebencian. Mengapa bisa ada orang setinggi dia?

"Tak apa. Aku duluan, ya," ucap Eren tak mau berlama-lama. Eren dan rombongannya pergi menjauh.

"Kau harus melihat jalan ketika berjalan, Gojo. Jangan bercanda di jalan," ucap laki-laki berambut kuning. Ow, nama pemuda tinggi itu adalah Gojo.

"Iya, iya, Nanami~" jawab Gojo.

"Jadi, anak-anak, hari ini kita akan bermain!" Gojo berteriak.



























































"Kita akan bermain ... werewolf games!"

ATTACK ON TITAN✓ (WEREWOLF GAMES!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang