chapter 7

599 79 11
                                    

Alarm pagi diapartemen yaku berdering. Membuat sang empu mau tak mau harus membuka mata.

"Sial, sudah pagi lagi" umpatnya.

Ia menuju kamar mandi dengan sehelai handuk di bahunya. Bersiap siap untuk membersihkan diri.

Lima menit berlalu dia sudah keluar dari kamar mandi. menuju lemari Mencari baju yang bisa dipakai.

Yaku sendiri bukan tipe yang akan memilih gaya yang nyentrik. Atau sekedar mengikuti fashion saat ini.

Dia lebih memilih baju yang pertama kali dia lihat dalam lemari. Setidaknya mungkin pantas untuk dikenakan.

Yaku melangkah keluar kamar menuju dapur. Sontak langsung kaget melihat kehadiran orang yang dia mimpikan kemarin malam.

"Pagi, sayangku" ucap lev. Iya, yang baru saja ia lihat itu lev. Atasan barunya saat ini.

"L-lev??? Brengsek kenapa kau disini?" Ucap yaku gelagapan.

Ia sungguh tak mau bertemu lev sepagi ini. Apalagi semalam si tiang itu yang membuatnya hampir tak bisa tidur karena selalu kepikiran wajah mesumnya.

"Menjemput calon istriku" ucapan lev lagi lagi membuat yaku gugup tak karuan.

"Jangan bercanda, sialan!!! Cabul mesum!!!"

"Yaku-san, sarapannya mana? Calon suamimu ingin mencicipi masakanmu" seringaian lev tak pernah lepas dari wajahnya. Sungguh yaku sangat ingin merobek bibir lev. Dengan bibirnya mungkin? Gak gak.

"Terus saja menggoda ku lev, sumpit ini akan melayang ke matamu!!" Ancam yaku tak membuat lev bergeming sedikitpun.

"Memangnya yaku-san sampai?" Yaku murka mendengar ucapan lev. Seenaknya saja menghina soal tinggi badannya.

"Sana pergi makan sama omegamu!" Lagi lagi soal omega lev. Segitu cemburukah yaku soal masa lalu pemuda alpha ini?

"Ya, maka dari itu aku ke apartemenmu" jawaban lev membuat yaku semakin menjadi kepiting rebus. Rasanya ia mau angkat kaki saja. Berkali kali terkena critical hit dari lev.

"Haaahh... Pagi pagi enaknya sarapan apa ya? Sarapan yaku-san pasti enak nih" sapu yang tadinya berada disamping yaku kini melayang indah ke arah lev. Lev yang melihatnya tentu saja menangkap sapu itu.

"Yaku-san, sapu itu untuk membersihkan rumah kita. Bukan dijadikan bola voli"

"Pulang sana lev!!!" Yaku berteriak sangat keras membuat tetangga apartemennya ikut berteriak.

"Yaku!!! Pagi pagi sudah berisik?! Aku sedang menyusui anakku tau!!!" Yaku spontan diam dan duduk dikursi sebelah lev.

"Lihatkan, kamu mengganggu tetangga. Sudah ayo kita sarapan diluar" lev mengangkat tubuh yaku dipundaknya ala karung beras.

Yaku yang shock diteriaki ibu muda hanya bisa diam digendongan lev.

.
.
.

Ucapan terserah terserah dari yaku lama lama membuat lev jengah. Akhirnya mereka sarapan dengan roti yang baru saja dibeli lev. Mereka sarapan di dalam mobil milik lev.

"Yaku-san, ketika mengunyah tingkat keimutannya meningkat ya" lev berucap sembari terus terusan menatap kearah yaku. Membuat sang empu berhenti mengunyah rotinya.

"Berhenti memandangku dan makan sarapanmu lev!" Ucap yaku tak sedikitpun memandang lawan bicara. Ia masih tak sanggup menatap lev karena semalam.

"Oke" ucap lev sembari memeluk yaku. Yaku tentu saja memberontak. Lev memberinya kecupan di wajah yaku, membuat yaku menendang lev tak karuan.

alpha brengsek!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang