Semuanya melihat ke arah layar yang memperlihatkan anak perempuan berambut hijau sedang memperkenalkan dirinya kepada anak-anak lain didepannya.
'Apakah ini saat perkenalan kelas?' batin Cale dan Choi Han.
"Maaf nona, tapi bisakah saya tau kenapa kita akan melihat kehidupan anak kecil?" Tanya Alberu dengan sopan tapi tidak bisa menutupi rasa curiganya kepada Star.
Star mengangkat bahu dan tersenyum. "Entahlah ಡ ͜ ʖ ಡ" dari reaksi itu saja semua tau kalau gadis yang membawa mereka kesini itu cukup licik.
"CK. Semoga tidak membosankan." Gumam Eruhaben sebelum melihat kembali ke layar.
"Anak baru--"
"Wah lihatlah--"
"Bukankah rambutnya--"
Banyak bisikan masuk ke telingaku, aku tidak terlalu peduli, aku hanya berdoa salah satu dari mereka tidak bertanya tentang 'itu'.
"Apanya yang 'itu'? Manusia, jawablah, aku penasaran." Cale hanya menepuk Raon karena dia juga tidak tau.
Sayangnya itu mustahil disaat anak yang berada dibarisan paling depan mengangkat tangannya menarik perhatian guru.
"Ya?"
"Bu! Kenapa rambutnya berwarna hijau? Apakah dia mewarnainya? Memangnya boleh ya Bu?"
Jleb
"Tunggu, memangnya itu tidak normal...?" Rosalyn mengedarkan pandangannya ke teman-teman nya. Ada pirang, ada hitam, ada merah, ada abu-abu, ada biru, ada perak, apalagi rambut Rosalyn sendiri merah. Jadi bukankah hijau harusnya normal?
Star yang mendengarnya memberikan penjelasan. "Nona Rosalyn, didunia itu tidak ada jenis warna rambut seperti merah, hijau atau warna-warni lain kayak pelangi selain cokelat, hitam dan yang paling langka adalah putih."
Semuanya hanya mengangguk paham meninggalkan Star yang diam-diam emosi.
'Setidaknya kasih reaksi yang wahh gitu kek ಠ_ʖಠ'
"Rambutku ini asli, aku tidak mewarnainya. Ini sudah gen dari ibuku."
"Benarkah? Kok bisa?"
"Bisa."
"Iya kenap--"
"Bisa pokoknya."
"Iya, bisa gimana?"
'Ku bilang gen ya gen! Duh nih anak minta di hantam sepatu kah!?'
Cage melihat ke arah Clarissa, gadis dilayar dengan tatapan penuh makna. Anak kecil ini tahan ya bisa nggak ngehantam anak yang terus-terusan bertanya. Choi Han merasa nostalgia saat dia sekolah dulu walau tak terlalu ingat lagi seperti apa sekolahnya.
"Ahahahah, aduh, kalau begitu Clara kamu bisa duduk di kursi kosong ya."
"Baik Bu guru."
Guru perempuan itu pun membuka buku pelajaran yang tadi dia bawa masuk ke kelas dan memegang spidol dengan satu tangannya.
"Oke anak-anak, ayo perhatikan papan tulis ya."
"Baik ibu guru"
Kelas berjalan dengan damai dan lancar. Aku senang tempat dudukku tidak terlalu didepan dan tidak terlalu dibelakang. Dan yang paling penting-- dekat jendela. Ah~ sangat sejuk.
Cale menangkupkan pipinya merasa bosan. Lily menatap layar sebelum melihat ke Basen yang berada di sebelahnya. "Oppa, apakah seperti itu rasanya sekolah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/284749804-288-k308908.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TCF react to ✨Indonesia🇮🇩✨ ft. Clarissa 🌱
FanfictionCale beserta keluarganya tiba-tiba menemukan dirinya di sebuah mansion besar yang sangat asing, sampai seorang perempuan berambut hitam panjang dengan gradasi warna langit malam hari yang penuh dengan bintang-bintang muncul didepan mereka. "Selamat...