2. [Theo]

1.8K 267 52
                                    

Akhirnya setelah pemberian penjelasan oleh Star selaku pembimbing dan pengarah disana, Violan bisa tenang. Cale menenangkan hatinya karena tadi kaget mendengar ibu tirinya yang biasanya sangat tenang berseru panik.

Cale memikirkan disaat dia dan teman-temannya saling berbagi makan dengan alat seadanya karena kebanyakan benda hancur karena serangan monster.

Jadi soal berbagi sendok itu biasa, berbeda dengan dunia barunya yang penuh dengan etiket bangsawan.

Sekali lagi Cale bersyukur kalau dia sampah dan tak perlu mengikuti etiket dan tata krama bangsawan seketat itu.

"Sekali lagi aku ingatkan ya, kalian menonton dunia yang berbeda. Jadi akan beda kebudayaan dan tradisi baik?"

Star memijit keningnya berharap dia tidak akan mengatasi hal seperti ini lagi. Star menekan tombol lanjut karena tadi dia pause saat memberikan Violan penjelasan lebih tentang dunia modern.

"Unm.. ini enak, siapa yang buat? Apakah ibumu?"

Theo terlihat menikmati nasi goreng itu, dia mengambil botol minumnya dari dalam tasnya dan memutar tutupnya sebelum meminumnya.

Aku lanjut memakan bekalku saat memberikan jawaban atas pertanyaan Theo.

"Aku tidak punya ibu."

UHUK--

Theo tersedak air yang baru mengalir ke tenggorokannya, aku dengan simpati menepuk punggungnya pelan. Dia terbatuk beberapa kali sebelum menatapku aneh.

"Kamu anak piatu?"

*Anak piatu adalah anak yang ditinggal mati oleh ibunya.

Aku menggelengkan kepala, bukan piatu karena ibuku masih hidup. Cuma aku ditinggalkan aja. Ya, terserahlah. Bukan berarti aku merindukannya atau apa karena sejak awal aku tidak menganggapnya sebagai orang tua hanya karena dia yang melahirkanku.

'Pemikiran yang.. unik.' batin Lock, Mary, Jack dan Paseton. Empat orang polos dan murni ini bingung ingin mengomentari apa soal pemikiran anak yang mereka amati selain dengan kata 'unik'.

Sementara Raon, On dan Hong, mengerutkan dahi. "Manusia/Cale, kenapa Clara berpikir seperti itu?"

"... Mungkin ada sesuatu dengan ibunya, bagaimana menurutmu Hyung?" Cale melempar perhatian anak-anak kepada Hyung-nim yang dia sayangi itu.

Alberu diam-diam mengutuk Cale sebelum memberikan penjelasan sedikit walau dia tidak tau juga jawabannya. "Mungkin karena Clara ditinggalkan dan dia di adopsi dengan orang yang baik(?) Karena itu dia tidak peduli untuk merindukan ibunya yang meninggalkannya karena dia sudah punya wali yang baik? Mungkin saja seperti itu."

Raon dan anak-anak kucing berseru 'oh!' menandakan dia paham tebakan Alberu soal hubungan Clara dengan ibu kandungnya.

Para orang tua diam mendengarkan tebakan Alberu sambil melihat ke arah layar yang menunjukkan gadis berambut hijau hanya memasang wajah biasa saja seakan topik seperti ini tidak berarti sama sekali baginya.

"Aku anak adopsi."

Theo menerima jawabanku dengan mudah sambil menyeka mulutnya. "Lalu dimana ayahmu? Jangan bilang dia.."

"Tidak."

Dia terlihat mengelus dadanya lega mengira dia tidak menyinggung soal kematian seseorang, tapi kata-kata ku selanjutnya sangat mengejutkan Theo.

"Maksudku aku tidak tau apakah aku punya ayah atau tidak."

Tangan Theo yang masih memegang botol minum terlepas dan dengan sigap aku menangkapnya sebelum jatuh ke lantai. Aku menaruhnya di atas meja dan mengambil botol minum milikku sendiri dan meminum airnya.

TCF react to ✨Indonesia🇮🇩✨ ft. Clarissa 🌱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang