Part 3

18 3 0
                                    

Satu tahun telah berlalu.

Aku akan naik kelas sebelas.

Aku masih memendam perasaan ini.

Aku sudah tidak kuat menahannya.

Aku cerita kepada salah seorang satu temanku yang bernama Syauqi.

Dia menyarankan aku untuk mengungkapkannya, aku pun memberanikan diri untuk mengungkapkanya

Saat itu jam istirahat
"Kak Nabila!"

"Kenapa?" balas Kak Nabila.

"Anu, aku mau ngomong"

"Yaudah ngomong aja"

Aku terdiam sejenak dan menarik nafas

"Aku mau bilang, aku suka sama kakak."

"Hah?! Beneran? Dari kapan?"

"Sejak kegiatan MOS kak"

"Kenapa gak pernah bilang?"

"Aku nggak berani kak..."

Kak Nabila terdiam kebingungan

"Maaf Rangga, bukannya kakak nolak,
tapi kakak punya prinsip nggak mau pacaran sampai nikah,"

"Hmm,"

Jarum jam seakan berhenti.
lima menit lebih kami saling diam diri.

Jujur sebenernya, jawaban ini membuatku sangat kecewa, tetapi Aku harus tetap menunjukan kekuatan hatiku dihadapan kak nabila.

Sungguh aku penasaran dengan prinsip kak nabila apakah dia akan konsisten dengan prinsipnya, atau rela menerima aku apa adanya.

"Tapi kamu boleh kok deket sama kakak,"

"Gimana sih kak prinsipnya menolak pacaran tapi masih memberi ruang, wuuu..."

"Oh jadi gak mau deket lagi nih? Yaudah sih gak papa," Ancam Kak Nabila membuatku panik seketika.

"Eh iya kak gak papa iya deket kok tetep deket," Ucapku dengan ritme cepat tak menentu.

"Ahahahahhahaah sampe panik gitu Rangga, bercanda kok..."

"Gak lucu sih bercandanya,"

"Oh iya deh maaf,"

"Tapi beneran nih kak boleh tetep deket sama kakak?"

"Iyaaa beneran masa bohong sih...."

Akhirnya kami dekat sampai hari kelulusan kak nabila.

BERSAMBUNG

Cinta Pandangan Pertama - Boy DavientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang