Cinta Pandangan Pertama - Boy Davient

Part 6

Kita berdua tersipu malu, ah pembicaraan macam apa ini. Rasanya seperti ada yang menggelitik perutku.

"Udah dulu ya kak, siap siap minggu depan yaaa"

"E-eh serius?"

"Ya aku serius dong..."

"Oohh... Okey..."

Setelah berjalan beberapa langkah, aku melihatnya dari kejauhan masih tersenyum malu sembari menutup wajah semerah tomat itu.

Hari yang kutunggu tiba sebelum hari pernikahan. Aku datang ke rumahnya untuk lamaran. Dengan beberapa seserahan, berbagai sesi dilaksanakan dengan tertib.

Sampai akhirnya kami pun bertunangan. Keluarga kami juga semakin dekat.

Tanggal pernikahan pun sudah kami tentukan. Berbagai keperluan juga, dari gaun, kue, penghulu, tempat, dan kartu undangan sudah kami siapkan bertemu. Hanya tinggal menunggu hari.

Saat bahagia tiba, jantungku berdegup sangat cepat. Gugup menyelimutiku, tapi harus siap melewati hari yang kutunggu selama bertahun-tahun ini. Kulihat Kak Nabila dengan gaunnya yang indah. Wajahnya terlihat semakin berseri hari ini. Aku sangat menyukainya.

Akad telah dilewati, dengan beberapa kesalahan kata karna terlalu gugup. Kami telah sah menjadi pasangan sekarang.

Saat resepsi semua teman yang mendukungku datang, mulai dari teman SMA dan teman kuliahku.

"Mantap akhirnya jadi nikah lu ya sama Kak Nabila," ucap Syauqi menegurku. Ah aku lupa jasanya yang sudah mendorongku untuk mengungkapkan perasaan. Kalau saat itu aku tidak memberanikan diri mungkin tidak akan ada hari ini.

"Iyoi makasih banyak ya bro,"

"Yes sama-sama, doain gw nyusul ya."

"Aamiin... Gw doain pasti pasti,"

Setelah Syauqi pergi, Kak Nabila berbisik padaku.

"Itu siapa Rangga?"

"Orang yang berjasa atas sahnya kita "

"Ooohh... Dia yang nyuruh kamu nembak aku waktu itu ya?"

"Hehe iya sayang,"

"Heyy udah sayang sayang aja kamu..."

"Kan udah sah...."

"E-h iya hehe lupaaa..."

"Gimana sih istriku ini, ya ampun."

Aku sangat berdoa, semoga kami hidup bahagia selamanya hingga akhir hayat tiba.

TAMAT