lembaran 1

318 35 5
                                    

“Kala Hujan mengguyuri diriku, kau datang bersama mentari mu”


~ happy reading ~

Bandung kala itu menjadi kota yang cukup dingin karena musim hujan telah tiba, orang - orang akan membawa payung atau memakai jas hujan untuk melindungi diri saat hujan turun dengan deras mengguyuri perkotaan.

Kota Bandung, satu kalimat dengan berjuta makna yang tersirat. Bandung pernah menjadi saksi bisu tangisan, curahan, maupun kehampaan Mark.

Di waktu ini, tepat saat hujan mengguyur perkotaan, seorang pemuda sedang termenung sembari melihat jendela dengan air mata yang terus mengalir, luka dalam tentang kisah percintaannya pun kembali terbuka bersama dengan kedua tangan yang bergerak untuk merangkai kalimat - kalimat indah namun mengiris hati untuk siapapun yang membaca nya.

"Jeno, tidak pernah terbesit dalam pikiran saya untuk mengakhiri ini"

Menguatkan hati untuk menuliskan kalimat penutup untuk sang pujaan hati, kalimat yang menjadi penutup langkah jalan mereka untuk kembali bersatu. untuk yang terakhir biarkan dia menuliskan serangkaian kata yang sangat indah untuk diberikan pada pujaan hati, terimakasih hujan
kau datang tepat pada waktu nya untuk menyembunyikan tangisan menyakitkan yang di keluarkan oleh Mark Lee saat ini.

To be continued.

Jujur, saya tidak kuat untuk menulis cerita ini. Namun dengan beberapa alasan, saya akhirnya menguatkan hati untuk mengulik kembali kisah saya.

Terimakasih untuk yang sudah menunggu cerita ini, untuk siapapun yang sedang bangkit dari masa lalu, Semangat!!

Mari kita berdamai dengan masa lalu meskipun menyakitkan ❤️

Omong - omong, mau dibikin flashback cerita awal mereka bertemu?

Senja di Bandung [ Markno ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang