PROLOG

14 2 0
                                    

Haii???

Selamat datang di cerita Trevor!

Gimana kabarnya? Semoga baik ya!

Jangan lupa feedbacknya okay?

Makasi banyak!

Selamat membaca ^^

•••

"TREVOR!!!  Ini gue bawa hati gue buat lo, eh salah. Maksudnya bawa air mineral. "

Teriakan dengan suara yang cempreng  itu terdengar dari seorang gadis yang menggunakan vest cokelat. Terlihat dengan jelas bahwa dia tengah menyodorkan sebuah air mineral botol kepada lelaki jangkung yang bahkan menatapnya dengan tatapan tidak bersahabatnya.

Lelaki itu memiliki paras bak dewa, sempurna. Rambut hitamnya yang lebat itu terasa harum, bau khas  yang membuat lelaki itu terlihat lebih berwibawa. Kedua matanya  menatap tajam gadis yang dengan beraninya menghadangi jalannya, rahangnya mengeras——memberikan tanda bahwa gadis di depannya itu harus menyingkir.

Namun, gadis bername-tag Amora Tabitha itu justru mengeluarkan senyuman manisnya. Dia tidak terlihat takut dengan Trevor, membuat lelaki itu sedikit tersentak.

Ternyata ada yang berani menatap matanya coklat kehitamannya?

"Minggir, "mendengar tolakan dari Trevor membuat gadis di depannya itu mengerucutkan bibirnya dengan kesal. Dia merasa kecewa karena Trevor menolaknya.

Namun, dia adalah Amora. Amora Tabitha, gadis yang tidak suka menyerah dan menyukai tantangan.

Dengan berani, Amora mencoba untuk kembali membujuk Trevor, gadis itu berkata, "Trevor, di ambil dong airnya. Gue belinya butuh banyak effort nih, gue harus jalan terus ngeluarin duit, abis itu—"

"Gue bilang minggir, lo gak bisa denger perkataan gue? "Trevor menyela dengan cepat, lelaki tanpa ekspresi itu semakin mengeluarkan hawa tidak bersahabat kepada Amora.

Semua siswa menatap mereka berdua, mereka menunggu tindakan apa yang akan di lakukan oleh Trevor untuk mengusir Amora.

Amora mencebikkan bibirnya kesal karena mendapatkan penolakan, gadis itu dengan malas menggeserkan tubuhnya ke samping. Memberikan jalan kepada Trevor untuk pergi melewati dirinya.

Melihat Trevor sudah lewat, Amora mengeluarkan sumpah serapahnya yang sudah tidak dapat dia tahan.

"Dasar Trevor tukang tremor, awas aja ya! Kalau bukan—"

"Kalau bukan apa? "perkataan Amora terpotong oleh suara berat dari belakangnya. Tubuh Amora membeku seketika, dia merasakan aura tidak nyaman yang menyelimutinya. Lehernya tercekat, suara itu seolah-olah sedang mencekiknya secara perlahan. Amora mengenali sang pemilik suara yang khas itu.

Lelaki itu adalah Trevor, sang komandan tempurnya Hunter.

Apa yang harus Amora lakukan sekarang?

•••

Gimana Prolognya?

Jangan lupa like sama komen ya^^

Makasi banyak!!!

Sampai jumpa di bab selanjutnya

©onyoursunny

TREVOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang