PROLOG

41 15 1
                                    

Bismillah:), ini adalah cerita pertama yang aku buat.
Buat kalian, yang baca cerita ini, semoga suka ya.
Kalo ada typo, harap dimaklumi. Hehe

▪▪▪▪▪

Seorang gadis tengah berdiam diri di kamarnya, menatap nanar gambaran dirinya di dalam cermin. Bibir pucat, rambut acak-acakan, wajahnya yang kusut, luka goresan di tangannya, itu membuatnya seperti mirip dengan setan.

"Hai, kenalin gue beban semua orang," ucap gadis itu kepada orang yang berada di dalam cermin.

"Gue, boleh curhat kan?"

Gadis itu tersenyum pahit sambil terus menatap kearah cermin. "Jadi gini, nama gue Ayarra Franskeyla Alzekara, gadis lemah yang selalu menyembunyikan segala rasa sakitnya. Gue harap, ada orang yang bisa menemani gue disaat-saat kaya gini, tapi nyatanya ga ada orang yang peduli sama gue," ucap gadis itu kemudian kembali tersenyum.

Ayarra Franskeyla Alzekara, gadis berparas cantik yang hari-harinya ditemani abu-abu. Dirinya bersekolah di SMA Internasional High School dan menduduki kelas XI IPA II.

"Lo tau gak semenderita apa gue? Pasti Lo gatau ya hahaha, makanya dengerin curhatan gue. Gue ini adalah orang menderita diantara yang menderita. Orang lain bilang, hidup gue itu enak. Terlahir di dalam keluarga kaya, ternama, cantik rupa. Tapi sayang, mereka semua gatau kalo gue gak sebahagia itu, gue selalu disiksa sama papah gue sendiri, mamah gue udah gak ada saat gue lahir ke dunia. Disini, gue gapunya siapa-siapa, selain sahabat gue yang selalu nemenin gue," ungkap Ara.

Ara menunduk, kemudian kembali menatap cermin dengan tatapan nanar.

"Tuhan, katanya pelangi bakalan datang setelah hujan? Tapi nyatanya, pelangi itu gapernah hadir. Hidup aku, terlalu dikelilingi awan hitam sehingga pelangi gabisa nampakin wujudnya. Kalo emang bahagia bakalan datang setelah kesedihan, lantas kenapa sampai sekarang aku gabisa ngerasain apa itu bahagia. Apa mungkin, aku seburuk ini sampai semesta gak pernah ngizinin aku buat bahagia?"

Ara memejamkan matanya berusaha menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. "Aku, pengen mati Tuhan." lirih Ara kemudian tubuhnya tergeletak ke lantai dan kehilangan kesadaran.


Udah ya, sampe sini dulu. Kalo semisal ada kata yang kurang pas, dan tanda baca yang kurang rapih, tolong beritahu aku. Jangan malah dihujat, hehe.

-Sebenarnya, ini cerita hasil revisian wkwk. Ini cerita aku buat waktu taun 2021 tapi alurnya sedikit aku ubah.-

Nt: kalo minat, usahain vote, comment, dan follow akun aku. Jangan siders ya kawand! Jangan bawa cerita lain ke lapak aku, begitu pun sebaliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYARRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang