"Kim Chaeyoung,Kim Chaeyoung" Chaeyoung melihat selembar kertas yang tertempel di dinding mading itu.
Betapa senangnya ia saat melihat namanya tercantum jelas di kertas tetsebut "yes lulus" Batin Chaeyoung,akhirnya semua impiannya terwujud,setelah ini mungkin ia akan terbang ke Australia untuk melanjutkan kuliahnya disana.Ya kuliah jurusan kedokteran,sejak kecil Chaeyoung memang sudah mencita-citakan dirinya untuk menjadi seorang dokter dengan alasan yang tentu sangat menarik.
Sejak usianya beranjak 5 tahun,ibunya mengalami penyakit yang sangat serius,yaitu rusaknya salah satu alat pernafasannya,paru-paru.
Chaeyoung tidak suka melihat ibunya menderita penyakit itu,ia tak mau melihat ibunya merasa sakit,terkadang dia memang sering menjadi dokter pura-pura untuk ibunya,mungkin dengan mainan alat-alat kedokteran yang dimilikinya itu.
Namun sejak Chaeyoung lulus sekolah menengah pertama,diwaktu yang bersamaan juga ibunya telah meninggal dunia,hal itu tentu saja membuat Chaeyoung merasa sangat terpukul dengan kepergian ibunya,apalagi Chaeyoung juga sudah ditinggal oleh sang ayah bahkan disaat dirinya masih berada di dalam kandungan.Dan sekarang Chaeyoung telah berstatus sebagai anak yatim piatu, ia hanya tinggal bersama paman dan juga bibinya.
Semenjak saat itu juga Chaeyoung memperkuat tekadnya untuk menjadi seorang dokter,agar orang-orang bisa segera sembuh dari penyakitnya, tujuannya hanyalah menolong orang lain.Awalnya ia juga ingin menolong ibunya namun semuanya sudah terlambat,ibunya telah berbahagia didalam surga bersama dengan ayahnha juga.Mereka pergi terlalu cepat.
Dan pokoknya Chaeyoung tidak ingin orang lain mendapatkan perilaku yang sama seperti yang di dapatkan oleh ibunya dulu,hanya karena mereka bukan dari orang yang kaya dan terpandang mereka selalu diremehkan bahkan saat ibunya Chaeyoung saat itu kritis pun para dokter tidak langsung menanganinya dan pada akhirnya ibunya meninggal dunia.Mereka sungguh tidak adil.
Bahkan tetangga-tetangga Chaeyoung juga banyak yang memberikan hinaan dan cacian seperti 'si Chaeyoung itu tidak mungkin bisa menjadi seorang dokter,biaya sekolah kedokteran itu juga sangat mahal,keluarganya tak akan sanggup untuk membiayainya' kira-kira seperti itulah cacian mereka,namun Chaeyoung tidak terlalu memperdulikannya yang terpenting ia selalu komitmen pada tujuannya.
Sekarang terbukti,jika Chaeyoung akhirnya bisa lulus dan mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Australia.
~
Chaeyoung telah tiba dirumahnya, rumah yang berukuran tidak besar ini juga menjadi salah satu tempat ternyamannya,saat masuk ia langsung mencari keberadaan bibinya itu.
"Bibi" Teriak Chaeyoung sedikit nyaring,gadis ini memang memiliki suara yang sedikit cempreng bahkan bibinya juga terkadang sudah lelah mendengar teriakan keponakan kesayangannya ini.
"Yak Chaeyoung mengapa kamu berteriak,gendang telinga bibi hampir saja pecah mendengar suaramu itu" Ucap sang bibi yang keluar dari dalam kamar dan menyusul Chaeyoung yang duduk diruang tamu.Chaeyoung hanya terkekeh saja mendengar omelan bibinya itu.Hampir setiap hari juga akan seperti itu.
"Katakan apa yang ingin kamu sampaikan pada bibi sampai-sampai kamu berteriak seperti itu?"
"Apa bibi penasaran?"Tanya Chaeyoung sambil mencolek pipi bibinya diiringi dengan tawa jahilnya.Chaeyoung memang usil bahkan sangat usil sekali jika itu dengan bibinya,eh jangan salah, dengan pamannya Chaeyoung juga akan seperti itu.
"Lihat ini" Chaeyoung mengeluarkan selembar kertas dari tas ranselnya dan memberikannya pada Kim Jisoo,bibinya itu.
"Apa ini?" Bingung Jisoo yang menerima kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚈𝚘𝚞𝚗𝚐 𝙳𝚘𝚌𝚝𝚘𝚛 || 𝙹𝚒𝚛𝚘𝚜é
Teen FictionJimin tak pernah berpikir untuk menikah setelah ia ditinggalkan oleh sang tunangan,namun mengapa kehadiran Kim Chaeyoung itu berbeda dengan wanita lainnya. [PJM X PCY] Sebelum baca wajib follow!!! Rank: 03 in #pjm