👻Prolog

2 2 0
                                    

"Kamu yang tak terlihat oleh logika
Dan nyata di Padang oleh mata"
By: Syifa Mahendra

Begitu banyak pengunjung yang berdatangan ke tamat yang sangat bersih ini, dengan hamparan pasir putih pepohonan rindang dan beberapa penjual kaki lima yang sangat menjaga kebersihan tamat tersebut.

Galak tawa dari ke lima gadis cantik itu tampak nya menjadi sorotan para pengunjung. Seakan lupa akan rasa malu lima gadis yang masih menduduki bangku SMA itu melangkah kan kaki nya kearah mobil silver yang sudah terparkir manis di pinggir jalan.

"Haha seru banget..."

"Danau nya bener bener bagus hehe"

"Eh udah sore aja ni" gadis berbaju kuning itu melirik jam tangan yang melingkar manis di lengan kanannya. "Nggak kerasa ya, kita selama itu main di danau ini hehe." Ujar nya diiringi kekehan kecil.

"Syif Lo beneran nggak mau bareng kita pulang?" Pertanyaan yang terlontar di iringi dengan nada khawatir itu mendadak menjadi sorotan dari ke empat teman nya.

Syifa mengangguk mantap, senyuman di bibir nya ia perlihatkan. Seakan menunjukkan bahwa ia akan baik baik saja jika pulang sendirian.

"Lo kan datang bareng kita kita, masa ia pulang nya misah." Syifa menggeleng cepat. "Gua tadi udah kabarin pak Mamat buat ngejemput di sini."

"Lo ngerepotin pak Mamat aja!"

Kekehan kecil yang keluar dari bibir tipis Syifa mengandung tatapan kesel dari temen temen nya. Mereka sangat tahu, Syifa itu sangat suka merepotkan supir pribadinya. Dia juga tidak akan merasa segan jika meminta supir nya untuk menjemput nya ke tempat sejauh ini.

"Udahlah pulang sana!"

"Ngusir!"

"Maybe" dengan enteng nya Syifa berucap seperti itu pada ke empat temen nya. "Gila loh!!"

Melodi yang memiliki sifat pendiam dari temen nya akhirnya angkat bicara. "Ya udah lah kita kita pulang di Luan, dah sore juga Takut nya nyampe kemalaman."

"Bye syif...."

"Bye..."

Mereka berlima memeluk Syifa berganti seakan memberi salam perpisahan di tempat yang terbilang cukup ramai.

"Hati hati di jalan, kalau dah sampe kabarin ke gua ya!" Sahut Syifa dan di anggukin oleh keempatnya. Mobil silver yang di Kendari temen temen nya pun berlalu dari hadapan Syifa. Meninggalkan dia seorang diri di tempat asing ini.

Saat akan berbalik ia terkejut melihat lelaki dengan wajah pucat tepat berada di hadapan dengan jarak satu meter.

"Aaaaa..."

"Kenapa?" Pertanyaan polos terlontar begitu saja dari bibir lelaki yang membuat jantung Syifa berdetak tak karuan. Sebab kehadiran nya yang tidak bisa di pikiran dengan jernih.

"Lo apa apaan sih, tiba tiba ada di belakang gua!" Sentak Syifa kesal.

Wajah kaget Syifa entah mengapa malah membuat lelaki berwajah pucat itu berdenyut seneng. Ia sangat suka wajah kaget gadis nya! Ya gadis nya, perempuan itu akan menjadi gadis nya.

Dengan enteng, tanpa rasa bersalah lelaki berwajah pucat itu menjalur kan tangan hendak berkenalan pada gadis di hadapannya ini.

"Axel Yuwandra."ujar nya memperkenalkan diri. Syifa menaikkan alis nya sebelah.
"Nggak nanyak dan nggak mau kenalan." Sahut Syifa dengan wajah yang di tekuk. Dia bener bener kesal akan tingkah laku lelaki di hadapannya ini.

Pertama dia mengagetkan Syifa, kedua dia tidak meminta maaf, ketiga dia memperkenalkan diri pada nya. Wattt yang bener saja! Tidak ada rasa bersalah barang sedikit pun begitu?

Axel tak merasa tersinggung akan ucapan judes Syifa, dia bahkan merasa senang. Sebab, Wajah kesel Syifa sangat manis dan itu mampu membuat Axel terhibur.

Hanya satu langkah dan posisi mereka begitu intim, Syifa yang merasa tidak nyaman pun mulai melangkah mundur.

"Syifa Mahendra, putri tunggal dari bapak Doni Mahendra. Apa kah aku benar?"

"Lo!!.."

"Aku Axel, A-X-E-L..." jawab nya di iringi mengeja nama depan nya.

"Dari mana Lo tahu nama gua! Da...dan keluarga gua juga?" Ujar Syifa

"Aku juga tahu tanggal lahir mu." Senyuman manis dengan sorot mata yang mengarah tepat pada kedua bola mata Syifa.

"Nggak usah sok jadi peramal!" Ucap nya ketus, dia sangat jengkel dengan lelaki di hadapan ini. Menyebalkan!!

Axel memajukan wajahnya dan mensejahterakan tinggi tubuh tegap nya. Bibir tipis nya ia tarik dan membentuk lengkungan sempurna.😊

"Axel, Axel Yuwandra. Kamu bisa mengingat nama ku semau mu dan ku yakin kamu akan menyukainya."

🌻

🌻

🌻

@erlinhasiannn

Jangan lupa vote dan komen ya:)

Jangan lupa vote dan komen ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini danau plus ada tamat nya:)

Kekasih BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang