Itu adalah hari dimana Sasuke kembali ke Colosseum, tempat buruk layaknya kasino dimana orang-orang kaya mempertaruhkan uang mereka pada shinobi-shinobi yang diadu layaknya hewan. Shinobi-shinobi itu bertarung dengan membawa tanda pengenal dari tuan mereka. Saat mereka dikalahkan, maka mereka akan berpindah tangan menjadi milik tuan yang menang. Tempat ilegal itu benar-benar membuat shinobi terlihat rendah seperti binatang ternak yang bertarung demi kepuasan tuan mereka dan penonton yang bertaruh disana.
"Aku akan menerima semua tantangan! Dan aku akan membebaskan semua shinobi! Kalau ada yang menginginkan mata Uchiha, datang dan coba ambillah!" Sasuke berujar dengan lantang menantang semua shinobi yang menginginkan matanya untuk bertarung.
Satu demi satu penantang turun dan bertarung melawan Sasuke. Entah sudah berapa pertarungan yang ia lewati, pastinya banyak hingga cukup untuk membuat keringat Sasuke bercucuran keluar mengalir melewati rahang tegasnya. Ia mengatur napas sambil menghapus keringatnya. Sasuke mengalahkan semua shinobi yang menantangnya. Sasuke mendapatkan hak penuh atas semua shinobi yang ia kalahkan.
"Apa maumu pada kami?" Tanya salah satu shinobi milik Oyashiro En.
"Kumogakure akan menampungmu." Sasuke berbalik, ia menjawab atas pertanyaan itu.
"Kumogakure?"
Tanpa diduga, Raikage dengan beberapa orang shinobi Kumogakure muncul. Mereka mengamankan dan mengambil alih smeua shinobi yan telah dikalahkan oleh Sasuke, selain itu Kumogakure juga akan menangkap semua orang yang terlibat dalam pertarungan ilegal tersebut.
Saat itu warna senja yang menenangkan sudah menghiasi langit. Sasuke berjalan menyusuri bibir pantai setelah menyelesaikan urusannya di Colosseum. Suara elang yang bertugas mengantar surat mengalihkan perhatiannya. Sasuke mengulurkan tangannya saat elang itu mendekat, dan bertengger di tangannya.
"Mungkin dari Kakashi." Ujarnya saat melihat tempat surat kecil yang terikat di kaki elang tersebut. Ia berlutut di pasir dan menurunkan elang pengantar surat itu.
Sasuke mengambil surat yang terdiri dari dua lembar kertas itu. Sasuke membaca pesan tersebut dan mengganti lembaran pertama dengan yang selanjutnya dengan menggunakan mulutnya. Dahinya berkerut menyadari sesuatu.
"Jelas sekali. Tulisan Naruto ya.." ia berkata dengan suara datar dan 'kecewa'.
'Sasuke... kau tak pulang, tapi kau masih tetap melindungi desa. Kau seperti pasukan polisi Konoha saja!'
Sesungguhnya isi surat tersebut terdengar biasa saja, tapi tidak bagi Sasuke. Matanya sukses membesar karena terkejut akan kalimat tersebut. Isi surat itu berhasil membangkitkan kembali kenangan Sasuke bersama sang kakak, Itachi.
"Apa nii-san juga mau bergabung?" ujar Sasuke saat ia bersama Itachi melewati markas Kepolisian Konoha.
"Ya.. entahlah.." Jawab Itachi yang tengah menggendong Sasuke di punggungnya, ia sepertinya juga belum yakin akan pilihannya.
"Kenapa? Saat besar nanti, aku akan bergabung ke kepolisian Konoha juga!" Sasuke berucap dengan nada yakin.
Sungguh sebuah memori yang dirindukan.
Sasuke kembali melanjutkan membaca suratnya.
'Ne, Teme. Apa kau tak terpikirkan untuk pulang? Sudah beberapa tahun berlalu tanpa aku melihatmu sejak kau meninggalkan desa lagi. Aku merindukanmu.'
Senyum tipis dan sangat samar terlukis di wajah Sasuke. Ia mengangkat wajahnya, saat itu juga angin berhembus melewati dirinya.
"Sudah lama juga... mungkin aku akan pulang."
><><END><><
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys Love Anthology
NouvellesKumpulan Oneshoot, Ficlet, Drabble, dan sejenisnya oleh ©Kisekikei5. Cerita dapat berupa Fanfiction ataupun Original Story. Tak tertutup kemungkinan ada perbedaan gaya penulisan di setiap cerita, dan perbedaan-perbedaan lainnya, jadi jangan kaget ya...