Chapter 3

92 13 0
                                    

Part kali ini akan ada lebih banyak narasi. Semoga suka dan happy reading! :)

---------------------------------------------------------


Setelah Ratu pergi mereka berempat masih berada di Ruang Tamu dan Carl tampak marah dan sangat frustasi.

"Kalian lihat kan karena usulan kalian Ratu jadi marah! Aku kan sudah bilang jika aku tidak akan menikah lagi tapi kalian terus memaksa diriku!"

"Hahaha Yang Mulia, di dunia ini tidak ada Raja yang mengutamakan Ratu-nya. Bahkan jika seorang Raja harus menikah seratus kali untuk memperluas relasi atau memperkuat Kerajaannya tentu dia harus melakukannya. Dan tugas seorang Ratu hanya mendukung sang Raja"

"Ucapan Baron Gosel ada benarnya Yang Mulia, kita harus memperkuat Kerajaan dan memperbanyak relasi. Karena politik memang seperti itu" timpal Marquess Dyke.

Ini tidak seperti yang Carl bayangkan. Bukan Raja yang seperti ini yang dia inginkan. Dia ingin menjadi Raja yang setia dan memerintah Kerajaannya dengan usahanya sendiri.

*

Anne hanya berbaring saja seharian ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anne hanya berbaring saja seharian ini. Perasaannya sedang kacau dan dia tidak ingin di ganggu oleh siapapun.

Jika ada orang yang bilang Anne egois maka orang itu juga harus mendengar pembelaannya karena sejak awal Anne selalu memberitahu Carl jika dia tidak ingin ada istri ke dua, ke tiga atau seterusnya. Anne hanya tidak suka berbagi cinta. Dan sedari kecil pun tidak ada yang pernah mengajarinya untuk berbaik hati membagi orang yang di cintainya dengan orang lain.

"Yang Mulia, Putri Eliana ingin bertemu dengan anda" Rose memberitahu Anne yang masih berbaring dikasurnya.

"Sudah kubilang bukan? Aku tidak ingin bertemu siapapun apalagi selir itu"

"Baiklah Yang Mulia"

Rose membuka pintu kamar Anne dan berbicara  kepada Putri Eliana jika Anne tidak ingin bertemu dengannya.

"Kenapa tidak bisa? Aku hanya ingin bertemu sebentar saja"

"Maaf Putri, tapi Yang Mulia sedang tidak ingin diganggu"

"Aku hanya ingin memberi salam saja, jadi biarkan aku masuk oke?"

Putri Eliana menerobos masuk walaupun sudah dicegah oleh Rose. Anneliese yang mendengar semua keributan itu bangkit dari tempat tidurnya.

"Bukankah aku sudah bilang jika aku tidak ingin menerima tamu?!"

Putri Eliana membungkukkan badannya, "Maafkan tindakan lancang saya yang mulia, tapi saya hanya ingin memberi salam dan memperkenalkan diri saya"

"Saya adalah Eliana Isabelle De Marieke, Putri ke dua dari Kerajaan Denilum dan sekarang saya adalah selir Raja Carlos jadi saya harap kita bisa rukun dan bisa berteman"

Anne melipatkan tangannya, "Kau sudah tau tindakanmu sangat lancang tapi tetap saja menerobos masuk kamarku. Apa kau sungguh ingin dihukum?"

Putri Eliana tersenyum miring, "Kurasa kau tidak akan berani, karena kau tahu rakyatmu sangat bergantung padaku...kalo begitu saya permisi Yang Mulia, selamat beristirahat"

Setelah Putri Eliana keluar Anne mrlemparkan bantal yang ada di dekatnya dan berteriak frustasi. Rose yang tidak tahan melihat tuannya seperti itu berlutut dihadapannya dan memegang tangan Anne.

"Yang Mulia anda tidak boleh seperti ini...anda Ratu negeri ini, jadi anda harus kuat"

*

"Anne..."

Carl menghampiri Anne yang sedang duduk dikursi kamarnya dan kemudian duduk disampingnya.

"Anne aku-"

"Kau tidak perlu menjelaskan apapun lagi Yang Mulia, aku sudah paham, kau membawa wanita itu demi kelangsungan hidup rakyatmu"

"Anne ada apa dengan cara bicaramu? Bukankah kita sudah sepakat jika hanya ada kita berdua kita tidak akan memanggil satu sama lain dengan sebutan formal?"

"Aku sudah belajar tentang sistem hukum, tatanan negara dan hubungan antara Raja dan Ratu, menurut buku yang aku baca aku harus selalu mendukung semua keputusan Raja dan harus selalu menghormatinya jadi menurutku ada baiknya jika aku memanggilmu dengan sebutan Yang Mulia seperti para Ratu sebelumnya"

"Anne kau tidak harus memanggilku begitu, panggil saja aku Carl seperti biasa dan percayalah padaku aku akan selalu mencintaimu"

Carl menatap lurus ke mata Anne dan saat Anne melihatnya tidak ada tampang bohong dari Carl, Carl sangat sungguh-sungguh ketika berkata dia mencintai Anne.

"Baiklah....aku akan mempercayaimu"

Carl langsung merangkul Anne kedalam pelukannya, dia memeluk erat istri yang sangat dicintainya itu.

"Aku sangat mencintaimu Anneliese"

"Aku juga Carl..."

*

Tapi tetap saja seberapa kali pun Carl mengucap kata cinta keputusannya untuk menikah lagi dengan para Putri atau anak Bangsawan lain tidak pernah berhenti.

Ini sudah kali ke tujuh dia menikah lagi dalam lima tahun pernikahannya dengan Anne. Dan seiring tugasnya yang semakin banyak dan juga para selirnya, Carl sudah jarang tidur bersama Anne. Terhitung bulan ini saja Carl hanya sekali tidur bersama Anne.

Walaupun mereka masih sering bertemu karena urusan Kerajaan tapi untuk tidur bersama Carl tidak pernah bisa menyempatkan waktunya lagi. Sehingga karena itulah Anne dan Carl tidak memiliki anak sampai sekarang.

Carl hanya memiliki keturunan dari Eliana selir pertamanya yang sekarang diangkat menjadi permaisuri, walaupun secara hukum tentu saja anak Carl dan Eliana menjadi anak Carl dan Anne karena anak itu adalah Putra Mahkota calon pewaris tahta Kerajaan Dentro.

Entah karena feelingnya yang kuat atau Anne terlalu mengenal Carl tapi dia merasa Carl sudah tidak mencintainya lagi. Sebenarnya Anne sudah merasakan afeksi Carl pada dirinya telah menghilang sejak dua tahun yang lalu tapi dirinya terus menyangkal hal itu.

Anne yakin jika Carl masih mencintainya tetapi Carl harus mengutamakan kerajaannya terlebih dahulu daripada dirinya. Maka dari itu Carl kurang memperhatikan dirinya.

"Apa...Yang Mulia Raja tidak akan ke kamarku lagi malam ini?"

"Maafkan saya Yang Mulia..."

Amice meminta maaf karena dia tahu Carl tidak akan datang pada Anne.

Anne tersenyum, "tidak usah meminta maaf Amice...aku sudah menduganya"

Anne tersenyum untuk menutupi perasaan kecewanya, tapi para pelayannya tahu bagaimana perasaan Anne sebenarnya. Maka dari itu mereka sangat mengasihani Ratu mereka. Sang Ratu hanya diberi kebahagiaan selama satu tahun pernikahan saja. Dan selebihnya dia sering ditinggalkan sendirian. Mungkin jika Anne memiliki anak Anne tidak akan merasa sekesepian ini.

----

Kalian lebih suka aku pas bikin narasi panggilnya Anne atau Anneliese? Buat Carl juga sama lebih suka Carl atau Carlos?

Komen yaa...jangan lupa kasih vote juga, thank u<3

Kingdom of Reverse HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang