Chapter 4

146 21 6
                                    

"Yang Mulia apa anda benar tidak apa-apa? Anda tampak pucat dan kurang sehat" Ucap Rose saat melihat keadaan Ratu-nya.

"Uhuk...uhuk...aku tidak apa-apa Rose, mungkin aku hanya lelah beberapa hari ini, tidak usah dipikirkan"

"Tapi saya khawatir Yang Mulia, anda pucat sekali"

"Duchess Zyne datang berkunjung jadi tentu saja aku harus menjamunya, jika tidak itu akan terlihat sangat tidak sopan sekali. Apalagi Yang Mulia sedang tidak ada di istana karena pergi ke Kerajaan barat"

"Tapi kan Yang Mulia sedang sakit, pasti Duchess Zyne bisa mengerti"

"Rose..." Anne memegang bahu Rose, "Aku sungguh tidak apa-uhuk..."

Anne batuk lagi dan kali ini batuknya mengeluarkan darah, semua orang kaget dan Amice segera menyuruh Eda memanggil tabib Kerajaan. Tapi belum sempat Eda keluar dari kamar Anne, Anne sudah pingsan terlebih dahulu.

"YANG MULIA!!" Pekik mereka bersamaan.

"Sudah berapa lama Yang Mulia seperti ini?" Tanya tabib Kerajaan setelah memeriksa Anne.

"Ini sudah bulan ke tiga" Jawab Amice.

"Selama itu tapi kau baru bilang sekarang?"

"Yang Mulia sendiri yang tidak ingin berita sakitnya menyebar kepada orang lain, jadi dia menyuruh kami hanya meminta obat kepada peracik obat kerajaan yang sudah kami beritahu untuk tutup mulut"

"Tapi kesehatan Yang Mulia semakin menurun akhir-akhir ini, jadi kami menyarankan untuk diperiksa oleh tabib kerajaan tapi Yang Mulia tetap bersikeras tidak mau"

*

Lima hari berlalu semenjak Anne pingsan dan kesehatannya terus memburuk, sekarang bangun dari tempat tidur saja dia sudah tidak sanggup. Amice sudah  memberi tahu kepada salah satu utusan untuk menyampaikan kabar sakitnya Anne kepada Carl yang masih di Kerajaan Barat, tapi sampai sekarang tidak ada tanda-tanda Carl sampai ke Istana.

"Bahkan saat aku sakit keras seperti ini pun kau tidak datang padaku. Ternyata cintamu sedangkal itu Carl, setelah ada banyak perempuan disampingmu kau melupakan diriku." Batin Anne.

Anne merasa sudah tidak sanggup lagi untuk bertahan. Tubuhnya semakin lemah, ditambah Carl yang tidak kunjung datang. Malaikat pencabut nyawa terasa seperti berada dihadapannya dan bersiap untuk mencabut nyawanya.

"Hah...pada akhirnya aku sendirian. Kau sepenuhnya telah melupakanku Carl... Hatiku sangat hancur setiap kali kau membawa selir baru ke Istana. Aku berharap dikehidupanku selanjutnya aku tidak akan pernah menjadi Ratu-mu lagi"

"Yang mulia?" Rose mencoba membangunkan Anne saat dia sadar Anne tidak bergerak lagi dan terlihat seperti tidak bernafas.

"Yang mulia?" Panggilnya lagi tapi tidak ada jawaban. Air matanya jatuh tanpa ia sadari. Rose hanya berharap Ratu-nya bangun kembali seperti sebelumnya.

Tabib yang berjaga didekat Istana Ratu dipanggil dan segera memeriksa nadi dan nafas Anne. Tetapi sesuai dugaan Anne sudah tiada.

Semua orang tampak bersedih kehilangan Ratu mereka, terlebih Rose yang selalu berada dekat dengan Anne, dia tidak berhenti menangis.

*

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kingdom of Reverse HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang