3. Bertemu Anita

3.3K 190 3
                                    

Lisa sudah masuk ke ruang rawat VIP yang disiapkan oleh Erwin untuk dirawat. Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, tetapi Erwin masih setia menemani Lisa.

Dari tempatnya berbaring Lisa memperhatikan Erwin yang sedang duduk di sofa dan sedang sibuk dengan laptopnya. Sepertinya Erwin sedang bekerja. Senyum mengembang di bibir Lisa saat ia bisa dekat dengan orang yang disukainya.

Sejujurnya Lisa merasa senang Erwin berlama-lama di tempat itu bersamanya, tetapi Lisa memiliki urusan lain yang tidak boleh Erwin sampai ketahui. Lisa memutar otak untuk mencari cara agar Erwin bisa segera pergi dari tempat itu.

"Bapak Erwin," panggil Lisa.

Erwin menoleh, "Panggil saja saya Erwin."

Eh

"Baik kalau begitu," sahut Lisa. "Emmm, Mas Erwin sebaiknya kamu pulang. Istrimu pasti sudah menunggumu di rumah," ucap Lisa.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Erwin.

"Tenang saja keluargaku dalam perjalan ke sini," ucap Lisa.

"Aku takut jika kamu terlalu lama di sini akan menimbulkan masalah dengan istrimu," ucap Lisa.

Padahal dalam hati, Lisa berharap Erwin dan Anita bertengkar.

Lisa melihat Erwin diam, mungkin sedang memikirkan perkataanya. Lisa sangat berharap jika Erwin mau mendengarkan perkataannya.

"Baiklah, kamu benar juga." Erwin menutup laptopnya sebelum beranjak dari sofa dan berjalan ke arah Lisa. "Kamu masih menyimpan kartu namaku, 'kan?" Erwin bertanya kepada Lisa.

"Ya, aku masih menyimpannya. Aku pasti akan menghubungimu jika aku membutuhkan sesuatu," ucap Lisa.

"Oke, bagus kalau begitu." Setelah itu Erwin melangkah untuk keluar dari ruang rawat itu.

Lisa melihat ke arah pintu, memastikan jika Erwin sudah benar-benar pergi. Setelah itu Lisa mengambil ponselnya dan menghubungi nomor ponsel seseorang.

Lisa : Kalian masuklah!

Setelah mengatakan dua kata itu Lisa kembali memutus sambungan teleponnya. Tidak lama setelahnya pintu ruangan rawatnya terbuka dari luar. Dua orang laki-laki yang Lisa kenali muncul dari balik pintu itu.

"Ambil uang ini dan pergilah!" ucap Lisa.

Lisa menyerahkan sejumlah uang yang sebelumnya sudah Lisa siapkan di dalam tasnya. Uang itu untuk membayar dua orang pria yang sudah ia suruh untuk berpura-pura akan mencelakai Cantika.

Itu adalah hal gila yang pertama kali Lisa lakukan. Akan tetapi demi melancarkan tujuannya Lisa siap melakukan apapun, termasuk membuat dirinya terluka.

"Terima kasih, Bos," ucap salah satu dari dua orang pria itu.

"Tapi, Bos ... apa Anda tidak apa-apa?" tanya salah satu pria itu.

"Ya, saya tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil," jawab Lisa.

"Maafkan kami, Bos. Tadi kami benar-benar tidak sengaja," ucap pria itu.

"Tidak masalah. Karena ini bisa menjadikan saya lebih dekat dengan target saya," ucap Lisa.

"Sekarang pergilah. Jangan sampai ada yang tahu jika saya yang menyuruh kalian berpura-pura untuk mencelakai anak itu," perintah Lisa.

"Baik, Bos. Jika Anda membutuhkan kami lagi, jangan sungkan untuk menghubungi kami," ucap salah satu dari pria itu.

Lisa mengangguk. "Senang bekerja sama dengan kalian."

Kedua pria itu pergi setelah mereka mendapatkan apa yang mereka mau.

Saat akan keluar dari ruangan itu tiba-tiba saja pintu ruangan itu lebih dulu terbuka dari luar. Bukan hanya dua orang pria itu saja yang terkejut, Lisa pun merasa terkejut. Erwin kembali bersama seorang pria yang berdiri di belakangnya.

Maaf Kurebut SuamimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang