Part 1

2.6K 114 5
                                    

Aku bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan, aku bekerja sebagai sales marketing, dan kami diwajibkan untuk turun langsung ke lapangan melakukan promosi penjualan produk dan mencari pelanggan.

Beberapa hari belakangan ini aku tidak mendapatkan pelanggan sama sekali, manajer selalu memarahiku.

Sampai akhirnya aku dan 3 orang temanku memutuskan untuk pergi ke sebuah desa terpencil yang jaraknya lumayan jauh dari kepadatan penduduk.

Kami berangkat pagi hari sekitar jam 9, hanya menggunakan 2 motor dan terdiri dari 2 cewe serta 2 cowok.

Kami melewati jalanan yang sangat curam, melewati hutan, dan desa yang ingin kami datangi terletak diatas sebuah gunung.

Ketika kami berada tepat diatas gunung, kami dihadapkan 2 arah jalur. Ada jalur kanan dan jalur kiri, kami belum Pernah kesini sebelumnya dan tentu kami bingung harus pilih jalan yang mana, Sampai akhirnya kita sepakat memilih jalur yang kanan.

Kami terus mengendarai motor, tapi tak kunjung menemukan desa yang kita cari.

Setelah jauh berkendara, tiba-tiba ada sebuah gapura pertanda kami akan memasuki sebuah pedesaan.

Kami sangat senang karena perjalanan jauh tidak sia-sia.

Tetapi Ketika kami melewati gerbang Suasana langit yang tadinya terang, tiba-tiba mendung dengan sendirinya. Dan tak lama kemudian kami menemukan sebuah desa yang penduduk nya sangat sedikit, mungkin tidak sampai 100 orang.

Kami segera menepi dan memarkirkan motor.

Rumah-rumah yang ada disana sangat sederhana, terbuat dari kayu dan atap hanya menggunakan daun kelapa.

Kami berjalan memasuki desa, tapi tak ada satupun manusia yang kami jumpai disana.

"Ise gawi Ikam pependo?"tiba-tiba sosok nenek-nenek dengan rambut beruban muncul dari belakang kami dengan ekspresi marah dan menggunakan pakaian yang bisa dibilang masih sangat tradisional.

Dan karena aku adalah orang asli Kalimantan, jadi aku mengerti apa yang dikatakan oleh si nenek tersebut.

Nenek itu bilang : " apa maksud dan tujuan kalian kesini".

Karena aku mengerti bahasanya, aku langsung menjawab...

"Taka Kakan malan pependo, cuma Kakan begawi tingen cil"

(Kami datang kesini, cuma ingin bersosialisasi saja)

Mendengarku yang bisa mengerti bahasanya, si nenek itu tiba-tiba bingung dan dia tiba-tiba menarik tanganku, lalu dibawa entah kerumahnya.

Sedangkan teman-teman ku yang lain, mereka malah tertawa melihat ku yang ditarik nenek itu dan mereka memutuskan pergi berkunjung ke rumah yang lain.

DESA GAIB KALIMANTAN (Horor Misteri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang