22. Cerita Lama

338 50 2
                                    

Happy reading guys.
.
.
.
.

Autor pov'_'

"Semua akan baik baik saja" amber masih diam menatap keluar jendela.

"Apa aku bisa melindungi mu princess?"

"Tentu saja.. kenapa berbicara seperti itu?"

"Aku hanya takut orang lain akan mengambil kau dari ku"

"Tak ada yang berani melakukan itu karena kau selalu ada disini" amber tersenyum senang karena pikiran nya jauh lebih tenang.

"Hmm aku sangat merindukan mu"

"Serindu itu?" Amber mengangguk dalam pelukan krystal.

"Yaak ini rumah sakit bagaimana jika ada yang melihat?"

"Kurasa mereka sudah melihatnya" ucap amber pelan dan melepaskan pelukan nya.

"Bibi tak tahu jika kau juga begitu dekat dengan nya amb.."

"Uhhm bibi dari mana?"

"Abis dari kantin kau belum pulang?"

"Sebentar lagi. Lagi pula aku jarang kesini oh iya ini pri- maksudku krystal Jung.  Princess ini omma nya Erick"

"Krystal Jung. Amber banyak bercerita tentang bibi. Aku juga sangat berterima kasih karena telah merawat nya"

"Ohh baiklah.. terima kasih telah mampir kesini. Amber.. ayo kita bicara sebentar"

"Oh baiklah.."

"Yaak dasar anak nakal. Aku tahu kau kalut dengan kabar Erick tapi pacarmu bekerja disini bagaimana bisa kau memeluk wanita lain?"

"Tapi dia.."

"Aku juga awalnya berpikir sempit tentang generasi mu nanti tapi bukankah kau terlihat sangat serakah sekarang?"

"Serakah?"

"Jangan sembarangan memainkan hati wanita.."

"Siapa yang.."

"Auh aku sangat kasihan dengan Suzy harus mengurus anak nakal seperti mu"

SREET..

Pintu kamar Erick di buka oleh Suzy.

"Bagaimana keadaan Erick? Kapan ia akan sadar? Operasi nya berjalan lancar tapi sudah 3 hari kenapa ia belum bangun" Tanya omma nya Erick saat Suzy hanya diam menatap amber.

"Aku sudah memeriksanya. Tekanan darahnya terus menurun dan itu cukup membahayakan mengingat pendarahan di selaput dalam otak ya juga terjadi. Meskipun sudah di operasi tapi ini bukan hasil yang baik"

"Anakku.. hiks.. hiks.. anak ku akan sadarkan dokter?"

"Aku tak bisa menjamin.. untuk sekarang prioritas kami bukan untuk menyadarkan nya melainkan menyelamatkan nya. Dan kami tidak punya pilihan lain selain memantau perkembangan pasien di unit perawatan intensif"

"Apa ini? Katamu Erick baik baik saja kemarin"

"Memang benar namun tekanan dara pasien terus menurun. Dan kami tidak mendapatkan respon dari tubuh pasien"

"Ada apa ini?"

"Sayang.. hiks.. hiks.. Erick.."

"Ada apa dengan Erick? Dokter apa terjadi sesuatu yang buruk?"

"Kami masih akan memantau perkembangan pasien. Kalau begitu kami permisi dulu"

"Erickk... Katanya Erick dalam keadaan kritis... Hiks.. hikss.."

The Stars || Late 2 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang