ch IV

15 2 0
                                    

Hari berganti minggu,
Minggu berganti bulan,
Bulan berganti tahun.

   Aku menjalani masa sekolah dasarku, tapi mungkin aku menjalaninya dengan terpaksa karena mendapatkan teman yang kurang baik. Dia adalah kenalan plus menjadi teman sdku yang pertama, namun dia menganggapku sebagai sahabat "katanya" tapi apa mungkin sahabat tega memalak sahabatnya sendiri? Dia setiap memalakku, dipagi hari dia meminta uangku kadang aku tak jajan karena dia. Dan aku pun bingung 'kenapa aku dimintain uang ya sama dia mulu?'. Aku tidak mengatakan pada orang tuaku karena pikiranku dulu "jika aku melapor ke orang tua pasti itu akan dilapor ke guru, dan aku tidak mau hal itu terjadi maka itu aku lebih memilih diam. Suatu hari aku tidak memberi dia uang dan dia tetap memaksa untuk meminta uangku dan aku tetap tidak memberinya. Dia marah dan mulai memukulku tapi pikirku 'aku pantas mendapatkannya karena aku tidak memberikan dia uang' kalau aku mengingat itu aku ingin memukul diriku dasar bodoh:)

Aku dimusuhi satu kelas sampai waktu penggabungan kelas, aku malah dimusuhin dengan kelas tersebut aku bingung ternyata mereka dihasut oleh dia. Dia mengatakan ke mereka "jangan temani dia, dia suka ngutang dan utang dia tidak dibayar karena itu aku mengali dua utangnya" dalam hatiku 'ha? Sejak kapan aku mengutang padanya? Aku difitnah yaAllah' akhirnya pertanyaan aku yang 'kenapa aku dimintain uang ya sama dia mulu?' Ternyata aku difitnah, selama kelas berjalan aku dipojokkan terus padahal aku tidak mengenal mereka aku ingin melawan tapi tidak berani karena bapak dia tentara dan ayahku hanyalah karyawan pikirku yang sangat bodoh.

Dan waktu pulang aku pas pasan dengan temanku yang dekat rumah lalu menyapaku, dia nanya "kenapa nangis?" "aku dimusuhin sama teman kelas dan kelas lain, aku difitnah oleh satu orang dan dia mengajak yang lain untuk tidak menemaniku" jawabku tersedu-sedu. Selama perjalanan pulang aku cerita kedia semuanya dan dia gemas terhadapku, dan mengatakan "Heyy, KENAPA TIDAK MELAWAN? AH GERAM AKU" jawabnya dengan emosi. Dan sesampai dirumah aku hanya dapat menangis dalam kamar.

Keesokan harinya, ternyata temanku yang dekat rumahku dia datang kesekolah ku dan bolos sekolah. Dia bertanya tiap kelas karena mencariku lalu mendatangiku, dan dia bertanya "mana orang itu?!" Aku bisik-bisik kedia dan terjadilah perdebatan. Dia membongkar semua kelakuan busuk dia dan dia menangis, lalu dia mengadu ke guru kalo aku yang membuat dia menangis padahal tidak dan aku pun di panggil ke ruang guru, dia tetap meneruskan akting dia. Tapi selama dia menjelaskan aku hanya terdiam, namun pada akhirnya dalam dadaku terasa ada yang janggal lalu aku berani mengatakan semuanya. Aku mengatakan dari awal hingga akhir, yang aku mau hanyalah uang ku kembali karena uang itu adalah uang ibuku yang sisa aku berani berbohong kepada ibuku untuk memberikan dia uang. Semua aku mengatakan semua ke guru tapi dia malah pulang dan memanggil orang tuanya, orang tua pasti jelas mendukung anaknya. Orang tuanya pun tak mau mengganti uang ku yang selalu ku bayar dari kelas 1 hingga kelas 5 Sampai sekarang aku masih membenci pengalaman itu.

Keesokannya dia tidak datang dengan alasan 'sakit', dia tidak datang selama 2 minggu. Aku tak acuh, tapi tau ga apa yang terjadi selama dia ga datang? Aku mendapatkan teman! Semua memunta maaf kepadaku dan mulai berteman denganku! Dan juga dia memasukkanku dalam sirkel mereka, mereka memberiku gelang tanda persahabatan seminggu aku bergabung dengan mereka kami bertukaran kado aku menyukainyaa:).

"Segala perbuatan busuk akan terungkap pada waktunya".

Makasih telah baca hingga chapter ini!^^♡
I hope you guys still enjoy reading it, sampai jumpa dichapter selanjutnyaa!

part of my life story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang