Kesalahan

495 20 13
                                    

Di Srinakharinwirot University terlihat sekelompok pemuda yang sedang duduk di bawah pohon beringin. Daunnya yang rindang melindungi mereka dari paparan sinar matahari. Waktu istirahat yang mereka gunakan untuk berbincang hingga dua orang yang cukup dekat meninggalkan obrolan dari pemuda yang lain.

"Mark?" ucap salah satu pemuda.

Mark menatap pemuda yang merupakan teman fakultasnya.

"Kamu yakin masih mau lanjut?" ucapnya serius.

Mark yang tadinya tersenyum menjadi diam   Cukup lama tentunya sampai suara seseorang mengalihkan perhatiannya.

"MARK!!" panggilnya.

Suara orang itu membuat semua orang terkejut. Sekelompok pemuda tadi sampai menghentikan obrolannya beberapa detik sebelum melanjutkan kegiatan sebelumnya.

"Perth" Mark kembali tersenyum saat melihat orang itu.

Dia adalah Perth Tanapon, pacar dari Mark Siwat. Mereka sudah hampir 2 tahun menjalin hubungan. Itu dimulai saat Perth baru memasuki universitas. Pandangannya langsung tertuju kepada Mark yang saat itu menjadi BEM.

Dengan susah payah Perth mendapatkan hati sang kekasih. Mark awalnya merasa terganggu atas kehadiran Perth. Setiap hari Perth selalu datang ke fakultasnya untuk memberikan makanan atau hanya sekedar sapaan. Perth sangat perhatian terhadap Mark. Dan usaha Perth tidak sia - sia. Hati Mark akhirnya luluh. Mark dengan senang hati menerima perasaan Perth.

"Halo semuanya" sapa Perth kepada teman Mark.

"Ayo ke kantin" ajak Perth kepada Mark.

"Oke" Mark segera bangkit dari duduknya. Ia memberikan senyuman sebelum meninggalkan Ohm Pawat yang merupakan teman dekat di fakultasnya.

Mata Ohm terus melihat ke arah Mark. Dia sangat khawatir.

"Kamu mau pesan apa?" tawar Perth.

"Terserah kamu aja"

"Oke kalo gitu"

Senyuman Mark pudar begitu melihat Perth pergi. Ia sedang memikirkan perkataan Ohm Pawat tadi. Mark bingung. Otaknya berfikir antara lanjut dan tidak. Cukup lama Ia berfikir sampai Perth kembali dihadapannya.

"Kamu lagi mikirin apa?" ucapnya.

"Hmm? Ohh aku lagi mikirin tugas"

"Ohh gitu. Ini makanannya"

"Makasih Perth"

"Dihabisin yaa, kamu keliatan kurus"

"Heem"

Mark dengan makan dengan lahap. Ia harus menghabiskan makanan yang Perth berikan.

uhuk uhuk uhuk

Mark terbatuk. Rupanya Ia memakan cabai yang ada di makanannya.

"Kenapa?" tanya Perth khawatir.

"Minum"

Perth dengan segera memberikan segelas air putih untuk Mark.

"Ini"

"Makasih Perth"

"Aku kemakan cabai"

"Kurang ajar!" tangan Perth memukul meja kantin sambil berdiri. Mata semua orang yang berada dikantin tertuju padanya.

"Perth" ucap Mark dengan lembut. Tangannya kini mengelus punggung tangan kekasihnya.

"Tadi aku udah bilang ke pedagangnya jangan dikasih cabai, malah dikasihin"

OBSESSION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang