Hari demi hari luka ditangan Perth mulai menghilang. Mark memutuskan untuk kembali ke pelukan mantan kekasih. Ia juga kembali tinggal bersama Perth. Ia yakin Perth akan berubah. Bahkan sudah banyak perubahan yang ada pada diri Perth. Mark sangat senang tentunya.
"Good morning sayang" ucap Perth kepada Mark yang baru saja membuka matanya.
Mark tersenyum malu dan memeluk sang mantan yang sekarang menjadi kekasihnya lagi. Hangat rasanya.
"Kamu sekarang jadi manja yaa" Perth membalas pelukan Mark.
"Biarin"
"Coba sini liat muka bantalnya" Perth menggoda Mark.
"Gamau, jelek"
"Cantik kok sayang"
"Aku cowok Perth"
"Ya menurut aku kamu cantik kok, gemesin lagi"
"Ih apaan sih" Mark semakin mengeratkan pelukannya.
Cup
Kecupan singkat dikening Mark. Itu membuat Mark melepaskan pelukannya dan menatap lembut mata kekasihnya.
"Disini juga" Mark memonyongkan bibirnya.
Perth mendekatkan wajahnya dengan wajah kekasihnya. Semakin dekat hingga bibir mereka saling menempel.
Mereka seperti sedang dimabuk asmara. Keduanya sangat agresif. Ciuman mereka menjadi sangat panas. Perth dengan rakus mencumbu bibir bawah milik Mark. Dan Mark mencumbu bibir atas Perth dengan penuh gairah.
"Ahhh" Mark beraduh. Perth baru saja menggigit bibir bawahnya.
Perth sudah berada di atas tubuh Mark. Bibirnya beralih untuk mencumbu leher kekasihnya.
"Ahh Perth ini masih pagi"
Perth tidak peduli. Ia terus membuat tanda keunguan di leher putih Mark.
"Perth besok aku ada kelas. Jangan di leher please"
Perth berhenti.
"Kamu bisa bolos kelas sayang"
"Gabisa Perth"
"Padahal leher kamu favorit aku banget" tangan nakal Perth perlahan membuka kancing piyama Mark.
"Kamu bisa cium aku dimana aja tapi jangan dileher ya sayang. Butuh beberapa hari untuk ngilangin bekasnya"
"Iya deh. Aku cium kamu disini aja"
"Ahhh sayanggg nnggg"
Perth berpindah ke nipple milik Mark. Tempat favorit Perth selain leher putih Mark adalah nipple pink milik Mark. Rasanya nikmat sekali.
"Ahhhh"
"Sayang nngg langsung ke intinya ajaaahhh"
"Beneran gapapa?" tanya Perth.
"Lakuin apa yang kamu mau"
Perth dengan segera membuka piyama yang Ia pakai. Begitupun dengan Mark yang sudah siap menerima penis besar Perth.
"Kasih sedikit pelumas di lubang aku sayang"
Perth mengikuti permintaan Mark. Sebenarnya semalam mereka sudah berhubungan badan. Rasanya sakit sekali karena Mark baru pertama kali melakukan hubungan sex dengan Perth setelah tiga bulan.
Perth juga memasang kondom di penis besarnya. Ia oleskan sedikit lube di penis yang dilapisi kondom. Dengan pelan Ia masukkan penis besarnya ke lubang anal Mark.
"Aaaaaahhhhh"
"Tahan sayang ini belum masuk semua"
"Nngg hmmm" Mark menggigit bibir bawahnya untuk mengurangi rasa sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
RomancePerth Tanapon dan Mark Siwat, sepasang kekasih di Universitas Srinakharinwirot. Kisah cinta mereka yang bisa dibilang biasa saja dan baik - baik saja, tetapi menyimpan rahasia yang tidak banyak diketahui banyak orang. Rate 🔞