Jinsoo - Good Bye

248 22 4
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yah. Mohon dengan sangat jangan ngesider.

Tangis pilu dari Kim Jisoo tidak bisa dihentikan. Menyaksikan tubuh sang calon suami, Kim Seokjin yang sudah terbaring kaku dan tak bernyawa lagi. Hati Jisoo terasa ikut gugur. Jisoo memeluk erat tubuh Seokjin yang sudah pergi selamanya.

Beberapa waktu lalu, Kim Seokjin mengalami kecelakaan lalu lintas. Orang-orang berbondong menyelamatkan Seokjin dan membawanya ke rumah sakit. Namun naas, Seokjin mengalami kritis sampai tidak mampu bertahan lagi.

Jisoo mengangkat kepalanya dan menatap wajah Seokjin. "Seokjin bangun! Kenapa kamu tinggalin aku kayak gini? Sebentar lagi kita akan menikah. Semuanya sudah siap. Kemarin kamu baru muji kalau aku sangat cantik waktu kita fitting baju pengantin. Aku juga sangat suka pada cincin yang kamu belikan. Ayo bangun sayang. Bangun Kim Seokjin! Kamu tidak boleh meninggalkan aku bodoh! Kim Seokjin!" Jisoo berteriak sekeras mungkin. Tak peduli jika mereka masih ada di rumah sakit. Air mata Jisoo jatuh membasahi pipi Seokjin.

Semua yang ada di ruang UGD menatap Jisoo pilu. "Jisoo tegarkan dirimu. Kamu harus merelakan kepergian Seokjin nak," tegur Kim Soo Hyun selaku ayah Jisoo.

Jisoo menggeleng kuat. Lalu menangis di pelukan sang ayah. Jisoo masih sangat terpukul untuk menerima kenyataan ini. Semua yang ada di dalam ruangan itu sangat berkabung.

Jiwa Seokjin yang telah terpisah dari tubuhnya, melihat betapa menyedihkan Jisoo hari ini. Wajah wanitanya sembab dengan air mata. Seokjin pun ikut sedih. Dia pergi tanpa mengatakan apa-apa pada Jisoo. "Ayo pergi." Seokjin menatap kepada sang malaikat penjemput yang berdiri di belakang Seokjin.

"Kenapa aku bisa mati secepat ini? Aku masih ingin hidup. Aku ingin trus bersamanya," lantur Seokjin.

"Cepat atau lambat manusia akan tetap mati. Tidak peduli jika manusia itu siap atau tidak."

"Bisakah kau memberiku satu kesempatan? Beri aku waktu sekali lagi untuk hidup."

"Jangan konyol. Manusia yang sudah mati tidak akan bisa hidup lagi," ucapnya dingin. Seokjin terdiam. Ucapan pria ini memang benar.

Seokjin kemudian bersujud lemah di depan malaikat tersebut. "Aku tau kau bisa membantuku. Ku dengar manusia bisa bereinkarnasi kan? Lakukan itu padaku."

Malaikat itu menatap Seokjin. Ia melihat mata Kim Seokjin penuh dengan harapan dan juga luka.

"Jisoo....," gumam Seokjin yang melihat Jisoo, keluarga Jisoo, serta keluarga Seokjin yang sudah keluar dari ruang UGD. Gadis masih terus menangis tersedu. Ingin sekali Seokjin datang dan menenangkannya.

Seokjin kemudian berlutut di depan sang malaikat penjemput. "Aku mohon."

"Baiklah. Akan ku beri kau kesempatan." Mata Seokjin berbinar senang.

"Kau bisa kembali. Tapi tidak boleh lama. Hanya satu hari," jelasnya.

"APAA?!!"Seokjin memekik di tempat. "Satu hari itu terlalu cepat."

"Mau atau tidak? Jika tidak, kita harus segera pergi."

Seokjin mengacak rambutnya karena frustasi. "Baiklah satu hari," kata Seokjin terpaksa menyetujui.

"Tetapi kau tidak boleh kembali hidup dengan tubuhmu yang dulu. Kau harus memilih jasad lain yang baru saja mati,"

"APAAA!!!" Lagi-lagi Seokjin tersentak kaget. Semua kekonyolan ini tidak masuk di akal.

"Kenapa begitu? Bagaimana Jisoo bisa mengenaliku, kalau aku hidup di tubuh orang lain?!"

Malaikat itu kemudian berjalan menuju kamar jenazah. "Cepat saja pilih. Aku masih banyak urusan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang