4. Pelelangan

29 14 14
                                    

Hari pelelangan tiba. Rupanya banyak sekali orang yang datang. Karena memang banyak sekali para perusahaan atau pun pengusaha yang mengincar lahan ini.

Sesuai yang Arlan sampaikan tempo lalu,ia sendirilah yang akan datang. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang diwakilkan oleh manajer maupun sekretarisnya.

Dari perusahaan Bara sendiri, hanya diwakilkan oleh manajernya.

Arlan memasuki ruang pelelangan dengan diikuti Irfan dan dua orang bodyguard.

Test test

Semua atensi mata tertuju ke depan. “Selamat pagi semuanya!” sapa pembicara pelelangan.

“Kita langsung mulai saja pelelangan lahan Guandong”

“Baiklah pelelangan langsung saja kita mulai!”

Semua orang sudah bersiap untuk menunjukkan harga. “Oke sebelah sana hanya menunjuk 1,5 ada lagi ayo?”

“2,5”

“3.0”

“3,5”

“5” “ Wah sudah cukup sampai sini nih?” ucap moderator nya.

Arlan sedari tadi masih diam menyimak. Entah diangka berapa yang akan ia keluarkan.

“10”

Semua atensi menuju ke orang yang menyebutkan angka tersebut. Rupanya ia manajer dari WR Corporation.

Arlan yang mendengar angka '10’ juga cukup terkejut.

“Ayo apakah sudah sampai di angka 10 saja?”

Arlan langsung saja bersuara. “15”. Terdengar riuh suara dari para peserta.

Manajer Bara kembali membuka suara. “18”. Arlan sudah mulai berfikir. Kini nilai nya sudah semakin tinggi. Ia mau tak mau harus memberi nilai yang lebih tinggi agar lahan nya bisa ia ambil.

“25” putus Arlan. Semua yang ada di ruangan semakin ricuh. Kini tak ada lagi yang memberi angka lebih dari Arlan.

“Wah wah 25 angka yang fantastis!! Baiklah saya putuskan untuk berhenti diangka 25!”

“Selamat anda pemenang lelang lahan Guandong!” suara tepuk tangan menggema di ruang ini.

“Lan Lo serius ngasih angka segitu? Apa nggak terlalu banyak untuk uang yang kita keluarkan?” ucap Irfan.

“Santai aja. Mungkin kita bakal sedikit mengalami penurunan 25%. Tapi tenang aja selama lahan ini udah jadi milik kita pasti bakal tembus 50% untuk pemasukan” Irfan mengangguk paham.

Manajer Bara langsung saja pergi meninggalkan tempat pelelangan. Ia masuk kedalam mobil yang rupanya Bara menunggu didalamnya.

“Maaf pak,lagi dan lagi Xavier Grub lah yang menang. Saya sudah berusaha menaikkan angka yang tinggi tetapi Pak Arlan langsung saja meninggikan lagi. Saya benar-benar minta maaf pak”

“Sial! Begitu saja tidak becus! Arghhh kita kehilangan lagi lahan yang sangat strategis itu!”

“Maafkan saya pak” ucap sang manajer dengan menunduk.

****

Arlan menghela nafas. Hari ini nampaknya benar-benar melelahkan. Ia menghubungi Ob kantor untuk dibawakan kopi keruanganya.

Arlan memejamkan matanya untuk sekedar melepas lelahnya.

Tok tok tok

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangannya. "Sial ganggu aja!" Gerutu Arlan.

RIGHELLO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang