//Chapter 5//

277 20 27
                                    

Siapa pikir, orang yang terlihat
periang sebenarnya punya kepedihan paling mendalam.

.
.
.
.

Kelas Isolasi
STARTED!

.
.
.
.

Hari selasa jam pelajaran terakhir, kelas 10 E mendapatkan jadwal untuk Olahraga.

"Ayo anak-anak.. sekarang kita pemanasan dahulu." Kim Mingyu, guru Olahraga di sekolah itu, ia tampak tidak bermalas-malasan untuk mengajar kelas 10 E. Karena, disana ada anak kebanggaannya, anak sematawayangnya, Kim Sunoo.

"Itu Papa ku." Kata Sunoo
pada Euijoo dan Allen.
"Beliau sangat hebat, tapi anaknya ternyata tidak bisa sehebat dirinya.." Sunoo, anak yang dikenal sebagai Happy Virus kelas itu kini tertunduk sedih.

"Aku gagal di Ujian olahraga.. makanya aku masuk kelas E.. Papa ku pasti kecewa, tapi ia masih mau mengerti keadaanku.." Sunoo berkaca-kaca. Allen dan Euijoo menepuk bahu Sunoo, mencoba menyemangati.

"Hei.. jangan bersedih! Aku sebagai partner in crime-mu juga ikutan sedih." Euijoo tersenyum setelah berkata demikian.
Sunoo langsung tersenyum manis.

Hari ini adalah kali pertama kelas
E di izinkan untuk mengakses gedung utama. Lapangan olahraga berada di gedung utama, disampingnya, tepat ada kelas 12
Bahasa dan kelas 10 A sampai B.

Kelas 10 A, yang kebetulan sedang
ada pelajaran yang berada di
luar ruangan, mau tidak mau
harus melihat kelas E sedang
berolahraga. 30 siswa kelas E yang sedang Pemanasan itu tidak luput dari pandangan kelas A dan kelas lain yang menengok di Jendela.

.
.
.
.
.

"Oh itu yang namanya Jake Sim?" Siswa kelas A mulai berbisik dan mengacuhkan guru yang berbicara, toh! Menurut
mereka, mereka itu sudah pintar.
Oleng sedikit tidak masalah.

"Cantik ya, tampan juga" Itu suara
Kei, yang memang tidak satu SMP dengan Jake, ia pun baru hari itu melihat wajah Jake.

"Si miskin itu biasa di bayar berapa?" Park Sunghoon, Salah satu Penguasa sekolah itu juga ikut menyahuti ucapan teman-temannya.

"Kau ingin mencicipinya?" Jay yang masih memperhatikan guru kemudian menanggapi Sunghoon  datar.

"Ahaha.. boleh juga."

.
.
.
.
.

"Satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan.. Dua.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan." Kelas E sudah melakukan pemanasan sejak beberapa menit lalu, Euijoo menjadi contoh didepan.

"Sunoo, mau ke UKS?" Itu suara Jake. "Mau aku antar?" Siswa kelas E yang lain langsung menatap Sunoo khawatir.

"Nu? Sakit lagi? Jake.. tolong antar Sunoo ke UKS ya." Itu suara Pak Mingyu.

"Ah, tidak apa-apa kok."
Sunoo sedikit sungkan
melihat raut khawatir ayahnya itu.

"Sudahlah.. fisik mu memang lemah Nu.. ke UKS saja ya.. nanti
kalau sudah selesai olahraga, kami pasti menjengukmu." Itu
suara Monday, Sunoo kemudian
mengangguk mengiyakan. Jake
langsung membawa Sunoo menuju UKS.

"Jake, nanti kembali lagi ya..
biarkan Sunoo istirahat saja"
Jake mengangguk mendengar
perintah dari Pak Mingyu.

Sesampainya di UKS, Sunoo langsung terbaring di salah-satu bilik. Jake duduk sebentar menunggunya,

•Remake• KELAS ISOLASI [ I-LAND] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang