bagian ketiga; keseruan sementara

14 2 3
                                    

Maaf untuk typo

Jangan lupa voment buat yang baca

________

Tepat sekarang hari yang mereka tunggu, yaitu berangkat ke desa banyu biru dibandung!. Mereka udah semangat banget bakal kesana.

Nisya lagi pake jilbab dan dibelakangnya ada Shania yang lagi setrika almamater punya mereka semua.

Iya setrika 12 almet.

Tapi bukan berarti Shania dibabuin, yang lain juga ada kerjaan masing masing kok kaya nyuci atau jemur.

"Ikhlas lu setrika almet kita?"tanya Daniar yang baru keluar dari wc abis mandi.

"Ikhlas lah kan dibayar setiap satu kali setrika almet."jawab Shania sambil senyum seneng.

Mereka masih tau diri ya Shania cuman setrika almet doang ga semua baju.

"Btw mba Nadia kita jemput apa dia yang kesini?"tanya Yulia yang lagi siapin makanan buat dijalan.

Nisya yang udah selesai dandan langsung balik badan. "Mba nadia mau kesini."

Mereka semua kecuali Nisya cuman ngangguk doang sebagai jawaban.

.

.

.

Dikamar anak cowok sih lebih rame dan berantakan dari pada kamar nya anak cewek, jadi mereka punya markas sendiri kalo cewek dikamarmya Yulia kalo cowok Satria.

Sekarang cuman ada Satria sama Bima aja yang lainnya pada sibuk sendiri diluar kamar.

"Sat, lu napa kemaren diem aja ga ngomong sama sekali?"tanya Bima yang nyadar dari lama kalau Satria ga ngomong sama mereka dua hari.

"Sebenernya gue agak curiga sama mba Nadia Bim."

Bima tatap Satria bingung plus takut.

"M-maksud lu apa?"

Satria benerin duduknya dari senderan jadi tegak.

"Seterpencil itu kah desa banyu biru sampe ga ada digps?"

Bima diem membeku sama ucapan Satria yang seperti pertanyaan bagi dia.

"Mungkin sih tapi kita jangan nethink dulu aja sih"balas Bima sambil jalan duduk samping Satria.

"Hati hati aja lah kita disana apalagi lokasi nya jauh banget."lanjut Bima yang udah duduk disamping Satria.

Satria mengangguk sebagai jawaban yang bikin dia sedikit mikir positif.

"Hello gays!"sahut Fanio dari pintu diikuti yang lain sambil lambaiin tangan.

"Gengs mba Nadia ga jadi ikut berangkat bareng kita."ujar Fanio sambil pura pura sok sedih.

Plakk

Kepala Fanio ditoyor Hendri dari belakang.

"Nanti juga ketemu disana besoknya, lebay lu fan."cibir Jenal sambil jalan lewatin Fanio yang elus elus kepala nya.

"Sakiy bangsat."umpat Fanio sambil pelototin Hendri.

"Apa hah apa!"balas Hendri nyolot.

Fanio yang liat Hendri nyolot langsung gulung lengan bajunya sambil maju ke Hendri.

"Apa lu mau berantem!"

Bugh

Bugh

Dupak

Yang lain cuma liatin aja mereka berdua berantem ga jelas, mana gebuknya aneh lagi.

"AYOK TERUS?!"seru David manas manasin.

KKN lintas duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang