Epilog

64 5 6
                                    

We present to you, our last chapter : Epilog🥰🥰.

Tuhan menawarkan begitu banyak pilihan untuk menentukan takdirnya, tapi Taehyung telah menuliskan bagaimana takdirnya sendiri. Waktunya habis hanya untuk mencintai dan menggariskan kisahnya bersama Jungkook.

Harapan Taehyung yang saat itu terputus oleh paham bahwa ia hanya akan menyanggupi kata-kata orangtuanya perihal jodoh. Juga bagaimana ucapan Jungkook yang sama seperti mengenaskannya dengan harapan-harapan lain waktu itu.

"Jadi siapa yang bisa menghentikanku kalau kau memang tercipta untukku?"

Di bawah redup lampu, Taehyung menggumamkan frasa yang jauh lebih dalam ketimbang ungkapan cintanya tempo hari— bersama cincin indah yang bahkan membuat Jungkook terperanjat.

Jungkook saat itu termenung. Ia menatap Taehyung di matanya, ada satu getar yang tidak Jungkook tahu dari cara Taehyung berbicara malam ini. Jungkook pikir, Taehyung telah kembali kepada suasana hati yang tidak lagi benci.

Benci terhadap apa dan mengapa takdir sempat nyaris memisahkan mereka. Namun nyatanya, luka dan rasa sakit itu masihlah ada.

"Taehyung, maafkan aku yang pernah tidak percaya kalau kita bisa berjodoh. Maaf untuk alasan aku tidak bisa mengubah takdir yang bahkan kau bisa melakukannya. Maaf karena aku tidak pernah berusaha, Taehyung. Maafkan aku."

Ia dibawa ke pelukannya. Taehyung tidak lagi membebankan kekhawatiran pada punggung rapuh yang bergetar itu. Tidak lagi membantah apapun kata-kata dari labiumnya. Taehyung saat ini hanya akan mengusap air matanya yang berderai, menautkan kembali patahan hatinya yang berderak.

"Tidak, tidak, Jungkook. Semuanya tergantung kepadamu dan kepadaku. Mungkin jika tidak ada hal-hal yang menghalangi kita, takdir kita tidak bisa dituliskan. Apapun yang terjadi kemarin, di masa lalu, kuharap kau bisa menjadikannya alasan untuk terus mencintaiku. Jungkook, demi Tuhan, aku benar-benar mencintaimu."

"Dasar, bodoh. Bagaimana bisa aku mencintai seseorang bodoh sepertimu, Taehyung." Jungkook memukul pelan lengan Taehyung yang melingkar di pinggangnya.

"Oh? Tidak, Kook?" Kalimat tanyanya terkesan main-main.

"Tidak! Tapi aku sangat-sangat mencintaimu. Aku tidak ingin berharap apapun lagi, selain bagaimana aku ingin hidup bersamamu, Taehyung." Jungkook tersenyum di sela tangisnya yang mereda.

"Ya, Jungkook. Kita bisa melakukannya. Karena tidak ada yang bisa memisahkan kita."

Taehyung membiarkan Jungkook memeluknya lebih erat. Seperti saat dimana ia tidak ingin sekali lagi kehilangannya. Sama halnya ketika luka, badai, dan air mata menghempas mereka menjadi serpih kecil yang menyakitkan. Toh, mereka bisa kembali berbicara pada takdir dan berharap untuk tetap menyatukannya. Menautkan detak jantungnya, agar bisa hidup dan memiliki cinta hingga akhir.

————

Akhirnya sudah sampe epilog🥺🥺. We've started this on Sept 1st 2021 dan akhirnya tamat pada 17 Sept 2021🥺💜.

Aku mewakili aku sendiri juga Via (strawberrygallantry) mengucapkan banyak-banyak terima kasih buat kalian yang udah ngikutin dari awal sampai ending🥺💜.

With your existence, you really made our day became so bright🥺.

Akhir kata, Vin dan Via pamit undur diri bersamaan dengan tamatnya cerita ini. Terima kasih dan sampai jumpa di cerita lainnya🥰.

Rewrite The Stars [VKOOK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang