04

2.2K 271 34
                                    

Ada yang masih menunggu kelanjutan book ini?
Hehe, jangan lupa kasih tanggapan baik ya ♡






Ada yang masih menunggu kelanjutan book ini? Hehe, jangan lupa kasih tanggapan baik ya ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Pagi-pagi sekali, saat matahari belum menampakkan dirinya, Taehyung terbangun dari tidur nyenyaknya. Hujan gerimis yang turun sejak semalam membuat udara pagi berkali-kali lipat lebih dingin dari biasanya namun tidak mengurungkan niat Taehyung untuk membersihkan diri.

Taehyung bangkit dan duduk bersandar di ranjang, ia memeringkan tubuhnya meniup lilin sebagai penerang tidur semalam lalu memejamkan matanya dan melipat kedua tangannya menempel di dada berdoa sejenak sebelum memulai aktivitasnya. Selesai berdoa, Taehyung membuka matanya lalu beranjak turun dari kasur, sedikit mengiris kala kaki telanjangnya menyentuh ubin keramik yang dingin terpaksa ia harus memakai penutup alas kaki di dalam kamar.

Taehyung beranjak turun dari kasurnya. Tangan lentiknya gesit merapikan sprei yang sedikit berantakan, menyusun rapi bantal serta guling seperti awal dan terakhir melipat selimut tebal yang ia gunakan semalam.
Taehyung berdecak kagum─hal sederhana namun memberi kesan tersendiri.

Selesai dengan merapikan tempat tidur, Taehyung membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian formal untuk ia pakai kerja hari ini. Pakaian yang diperuntukkan bagi pelayan sepertinya─pakaian itu bekas ia bekerja saat masih di rumah Keluarga Jeon.

Taehyung mengambil pakaian itu yang tergantung lalu membawanya keluar, menutup kembali pintu lemari kayu itu lalu berbalik sembari membawa pakaiannya. Ia berbalik dan melangkah menuju kasur, menggeletakkan pakaian itu di atas kasurnya lalu berbelok menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.









"Ambilah, pilih lauk yang kamu suka Taehyung-ssi. Aku sengaja masak banyak karena tahu ada maid baru." kata perempuan itu ramah dengan kekehan samar di akhir ucapannya.

Namanya Jung Heejin. Cantik, itu kesan pertama yang Taehyung simpulkan. Senyuman manis  yang terpancar dari wajah simetrisnya walau memiliki kulit putih pucat tidak mengurangi kadar kecantikannya, ada secuil rasa iri di hati Taehyung muncul.

"Taehyung-ssi? Apa rasa masakanku tidak enak?" tanya Heejin pelan, wajah cantik itu berubah menjadi ekspresi bingung.

Taehyung berjengit ketika tangan dingin Heejin menyentuh pergelangan tangannya. Ia menggeleng sembari tersenyum kikuk,
"Ini enak kok. Aku suka masakanmu Heejin, sudah duduk di kursimu, bukankah kita harus cepat bergegas untuk berangkat." balasnya  hati-hati takut menyinggung perasaan Heejin. Ini hanya alibi semata.

Heejin menganga lingung kemudian menepuk dahinya dengan cengiran bodohnya lalu duduk kembali di kursinya, "Ah, aku hampir lupa untung Taehyung-ssi mengingtakanku. Kalau begitu, Selamat makan." ucapnya dengan pekikan melengking di akhir ucapannya, tidak lupa dengan senyuman lebar.

Mau tak mau saat Taehyung bersitatap dengan Heejin, ia ikut menyunggikan senyuman paksaan. Pikiran Taehyung masih melayang ke kejadian kecil beberapa saat itu.
Sembari menyuapkan sesendok nasi-lauk ke dalam mulutnya, Taehyung tengah berbicara dengan dirinya sendiri.

Ada rasa ganjal di lubuk hati mengingat sentuhan Heejin beberapa saat lalu─Kenapa tangan Heejin begitu dingin? Memang keadaan cuaca pagi hari ini terbilang dingin namun ini tangan itu lebih terasa dingin.

Taehyung mengerutkan dahinya samar dan gerak-gerik wajah Taehyung tak lepas dari penglihatan Heejin.

Taehyung tidak menyadari kalau Heejin tersenyum sangat tipis bahkan sekarang ia tengah membaca pikiran Taehyung termasuk ketika Taehyung mulai mencurigai ada yang tidak beres.


'Sikapmu masih tetap sama seperti dulu dan tidak pernah berubah, Adik.'








Part menegangkan akan hadir di chapter mendatang. Hari ini cuma part singkat
aja yaa 😊

THE MAID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang