18

820 93 4
                                    

Hari ini jadwalnya soonyoung seharian penuh dengan Chan sengaja soonyoung membuat jadwal seperti itu agar Chan tak kesepian dan jarang bertemu dengannya.

Seperti sekarang duduk berdua di taman rumah sakit dengan makanan yang di buat Shin ajungma saat akan berangkat tadi, soonyoung cukup tenang untuk makanan Chan yang memang tidak pilih-pilih makanan bahkan sayur padahal biasanya anak seusia Chan paling anti dengan sayuran.

"Appa tak tahu Chan suka makan banyak sayur?"tanya soonyoung sebari mengusap belakang kepala Chan
"Eomma yang minta Chan untuk makan sayur appa"sahut Chan
"...."
"Eomma bilang jika Chan selamat dari tempat ini, Chan harus maafkan appa dan jadi anak baik seperti kebanggan eomma...mulai makan banyak sayur dan belajar tepat waktu, jangan jadi anak yang pemurung dan jadilah anak yang kuat untuk eomma...eomma titip appa dan yang lain...eomma bilang seperti itu appa"
"Kapan eomma bilang seperti itu?"
"Saat Chan dan eomma ada di kolam renang, eomma bicara lewat matanya"

Soonyoung hanya bisa diam saat Chan mengatakan itu semua, ia tak tahu jika dua orang kesayangannya ini bisa saling mengerti.

"Appa...Chan ingin tanya?"ujar Chan
"Tanya apa? Akan appa jawab"sahut soonyoung
"Apa appa benar appa kandung Chan, harabeoji bilang appa itu appa kandung chan?"
"Iya appa itu appa kandungnya Chan dan Chan dan eomma Chan itu orang yang appa cari selama ini"
"Jadi appa tak meninggalkan Chan dan eomma?"
"Tidak dan tidak akan pernah, siapa yang bilang appa akan tinggalkan Chan"
"Imo jahat itu yang bilang"
"Sudah imo jahat itu sudah di tangkap polisi jadi Chan tidak akan di sakiti lagi"
"Appa ingin lihat eomma"

Soonyoung hanya menuruti apa yang dikatakan Chan untuk melihat jihoon menguat besok lusa Chan sudah boleh pulang hanya melakukan terapi rutin saja.

Sungguh soonyoung rasanya ingin memenggal kepala jihyo dan dahyun yang berbicara tidak-tidak pada Chan sungguh ingin rasanya soonyoung bunuh dua orang itu kalau tak ingat masih ada hukum.
.
.
.

Cup...

Satu kecupan lembut menghampiri pipi soonyoung yang membuat pemilik pipi itu membuka kedua matanya dan dihadapkan langsung dengan sosok cantik yang sangat ia nantikan selama ini.

Siapa lagi kalau bukan jihoon yang menjadi perempuan dengan predikat senyuman tercantik menurut soonyoung.

"Masih ingin tidur"tutur jihoon lembut
"Heemmm pangkuan mu nyaman"sahut soonyoung
"Benarkah?"
"Ya itu benar, pantas saja Chan selalu minta tidur di paha ku ternyata appa nya juga menyukainya"
"Dia putra manis kita ji"
"Ya...apa Chan baik?"
"Ya dia baik dan menuruti apa yang dikatakan oleh eomma cantiknya ini...dia sudah ingin makan sayuran dan yang lain kecuali sup ayam katanya ayamnya sakit karena berwarna pucat, ia tidur dan belajar tepat waktu"
"Kalau appanya baik?"
"Appanya buruk...appanya terlalu merindukan sosok cantik eommanya Chan, appanya kacau tanpa eommanya Chan...aku kacau tanpa mu ji"
"Kenapa?"
"Banyak hal yang belum aku katakan pada mu"
"Katakan sekarang aku ingin dengar"
"Maaf...karena terlambat menemukan mu dan Chan, maaf...karena membuat mu harus sakit hati atas perkataan jihyo waktu itu, maaf karena membuat Chan dan diri mu harus mengalami kejadian seperti ini...maaf karena terlambat mengatakan aku mencintaimu"
"Aku sudah maafkan...aku juga mencintai mu soon, namun tuangan semua cinta mu untuk Chan, aku titipkan Chan, appa, seokmin dan yang lain pada mu...tolong jaga malaikat kecil ku dan para penjaganya untuk ku, tanggung jawab ku usai disini soon...kini tugas mu melanjutkan tanggung jawab mu sebagai appa...aku pamit orang yang sangat ku cintai...aku pamit Kwon soonyoung"

Jihoon mengecup bibir soonyoung dengan lembut di ikuti dengan memudarnya tubuh jihoon menjadi kunang-kunang yang menghilang.

"Jangan pergi ji...jangan pergi..."

End

"JIHOON!"

Nafas soonyoung terengah-engah bangun dari tidurnya yang membuat beberapa orang langsung menghampirinya terutama seokmin dan Jisoo.

Soonyoung baru sadar jika ia ada di kamarnya bukan kantor karena seingatnya ia sedang rapat dengan beberapa manager tiap devisi dan kini tangannya terinfus juga.

"Hyung aku kenapa?"tanya soonyoung
"Hansol bilang kau pingsan saat rapat dan dua hari tak sadar"sahut seokmin
"Dua hari Hyung bilang"

Seokmin hanya mengangguk karena memang soonyoung dua hari tak bangun, dengan cepat soonyoung melepas infusnya secara paksa mengabaikan jika darah mulai keluar dari punggung tangannya, mengambil kunci mobil yang ada di nakasnya dan berlari keluar rumah.

Tujuan utamanya adalah rumah sakit ia ingin melihat jihoon untuk saat ini, ia ingin mengetahui keadaan jihoon karena semua akan berbohong mengenai keadaan jihoon padanya jika ia tak melihatnya sendiri.

Langkah kaki soonyoung berjalan dengan cepat menuju tempat dimana jihoon dirawat namun langkah soonyoung berhenti saat mendengar apa yang dokter katakan di susuk dengan pecahnya air mata jisung dan wonwoo yang menjaga jihoon bahkan hoseok pun hanya diam lemas.

"Tidak mungkin..."lirih soonyoung berjalan menghampiri tubuh jihoon
"Maaf tuan Kwon"ujar dokter
"Tidak...ji ku mohon bangun ji, kau tak mungkin meninggalkan ku dan Chan kan ji...bangun ji aku belum siap untuk kau tinggalkan dengan cara seperti ini ji...ku mohon ji ku mohon bangun jika bukan demi aku tolong bangun demi Chan ji...apa yang harus aku katakan pada Chan jika ia tanya tentang kau ji...ku mohon ji...kumohon JIHOON!"

Tangis soonyoung pecah seketika ia masih tidak percaya jika orang yang ada di hadapannya ini pergi meninggalkan nya bahkan dokter harus menghentikan soonyoung yang terus menggoyangkan tubuh jihoon sebelum semua pandangan soonyoung menghitam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

InsiemeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang