{Happy reading}
>>>_________________________<<<Unknown pov
Aku terbangun di sebuah ruangan, ruangan yang tentu saja tidak aku kenal. Dengan kepala berdenyut dan sekujur tubuhku yang lemas, aku berusaha bangkit dari tidurku.
Aku seperti berada di sebuah kamar, namun entah aku tidak ingat atau memang ini bukan kamar milik ku, tetapi yang jelas aku tidak tau sedang berada dimana diriku saat ini.
Anjing. Umpatku dalam hati, aku menatap sekeliling, sepertinya memang bukan kamarku karena kamar ini identik dengan kamar perempuan.
"Papa, sakit..." terdengar suara rintihan yang membuatku terkejut, lantas aku mencari sumber suara tersebut dan aku mendapati seorang gadis yang sedang meringkuk di lantai tepat di depan pintu kamarnya.
Tangisnya tertahan, namun terdengar pilu. Aku menunduk, menatapnya lekat.
"Hey? Are you okay?" Pertanyaan bodoh. Jelas-jelas dia menangis, tidak mungkin sedang baik-baik saja.
Namun aku tak mendapatkan respon apapun dari gadis tersebut, aku masih terheran mengapa aku disini di kamar seorang gadis yang tidak kukenal. Namun kutepis dahulu pertanyaan itu, aku ingin gadis ini tenang lalu bisa membantuku menunjukan jalan pulang.
Meski ragu, aku mencoba untuk menyentuhnya, kuulurkan tangan ku meraih bahu nya, namun....
Tanganku menembus tubuhnya.
"Huh? Ini gila" ujarku bersuara cukup keras, dan lagi-lagi aku tak mendapat jawaban darinya.
"Kenapa tembus? Kenapa aku gabisa nyentuh dia? Kenapa dia gabisa denger suara ku?" Kukatakan hal itu secara terang-terang an, kutatap kedua telapak tanganku, ini terlihat normal. Tak ada yang aneh atau berubah.
Kucoba menyentuh gadis itu lagi, dan kejadian nya tetap berulang, aku tidak dapat menyentuh tubuhnya.
Menyadari hal itu membuat sekujur tubuhku gemetar hebat, aku tak percaya, benakku masih penuh pertanyaan, aku tidak bisa berfikir jernih atau memikirkan segala kemungkinan yang terjadi.
Tak ada yang bisa kusimpulkan, aku bingung, aku kehilangan arah.
Kutpuskan untuk bangkit, lalu aku keluar dari kamar ini, diluar gelap, hanya ada lampu remang-remang yang menyala di sudut ruangan. Dapat kusimpulkan waktunya menunjukan malam hari.
Ini di lantai dua, kurasa. Karena aku melihat tangga untuk turun kebawah, namun alih-alih turun, aku memilih untuk melihat-lihat rumah ini.
Rumahnya megah, namun barang-barangnya tergolong antik. Sudah lama dan terbuat dari kayu, namun kulihat kayu itu juga terawat, bukan yang sudah dimakan oleh rayap. Namun rumah ini sepertinya memang sudah berumur.
Karena dari pemilihan cat, lampu dan barang-barangnya. Pemilik rumah pasti menyukai desain klasik.
Aku melihat ke arah dinding yang di tempel beberapa lukisan, aku tidak mengerti apa arti lukisan tersebut, namun melihatnya membuatku merinding.
Kualihkan pandangan ku, jatuh kepada turntable yang terletak di sudut ruangan, disamping itu juga ada banyak piringan hitam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek -Na Jaemin
Horror[ Revisi 📌 ] "Aku selalu ada, dimanapun kamu berada. Itu sumpahku untukmu"