01

2.4K 50 4
                                        


Enjoy

***

"Ahhh...."

Itu jelas bukan desahanku, melainkan desahan pria yang berada di atasku, desahan Jung Jaehyun, kekasihku.

"Thanks, Sayang." Aku merasakan kecupan singkat di bibirku sebelum Jaehyun melepaskan diri dan berbaring di sampingku.

Aku menoleh ke arah Jaehyun yang sudah terlelap memunggungiku, helaan nafas kasar pun terdengar dari bibirku.

Selalu seperti ini, Jaehyun yang sudah terpuaskan hasratnya dan aku yang sama sekali tidak mendapatkan kepuasan yang sama dari Jaehyun.

Dengan terpaksa aku bangkit dari ranjang dan memakai kembali pakaianku yang terlepas satu jam lalu. Aku mengambil tas yang tergeletak di atas lantai dan keluar dari kamar Jaehyun dengan hati-hati tanpa menimbulkan suara sampai turun ke lantai bawah.

"Kau kenapa?"

Aku yang baru saja mendaratkan kaki di lantai bawah pun hampir tersandung saat mendengar suara seseorang dari arah dapur yang memang dekat dengan tangga.

Aku menoleh dan melihat Jeon Jungkook tengah duduk di bar stool dengan tatapan bingung mengarah padaku.

"Kau mengejutkanku." Ucapku lalu mendekati Jungkook dan duduk di sampingnya.

"Kau seperti pencuri yang baru saja mencuri barang di rumah seseorang." Kekeh Jungkook sembari menuangkan wine dan memberikannya padaku.

Aku meringis salah tingkah, "Jaehyun baru saja tidur dan aku takut membangunkannya." Ucapku setelah menerima minuman dari nya.

"Dengan gerakan seperti pencuri?"

"Hanya berhati-hati saja." Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda mengerti, masih dengan tawa kecil di bibirnya.

"Kau tidak menginap? Biasanya kau menginap."

Ya, memang setiap akhir pekan aku selalu menginap di rumah ini bersama Jaehyun, menghabiskan hari libur kami di rumah yang disebut frat house, tempat perkumpulan para laki-laki.

Ada lima orang yang menempati frat house ini, ada Jaehyun, Jungkook, Eunwoo, Jeno dan Mingyu. Mereka sengaja membangun frat house sebagai rumah kedua mereka sejak masih kuliah, yang sudah sepuluh tahun dibangun.

Rumah ini berlantai dua dan memiliki sepuluh ruangan. Di lantai dua, ada lima ruangan untuk kamar mereka berlima. Di lantai satu, ada dua ruangan untuk kamar tamu dan tiga ruangan lainnya di jadikan ruang perpustakaan, ruang bermain dan ruang musik. Kamar mandi ada di setiap kamar, ada juga dapur yang disatukan dengan ruang makan dan ruang tengah untuk tempat berkumpul.

Rumah yang ditempati para pria tampan kalau banyak orang yang mengenal mereka bilang, dan aku wanita beruntung yang bisa memasuki rumah ini tanpa segan sejak tiga tahun yang lalu, saat dimana aku dan Jaehyun baru saja memulai hubungan kami.

"Tidak, aku ingin pulang malam ini." Ucapku lalu meneguk wine dengan perlahan.

Jungkook mengernyitkan keningnya, "Ini sudah malam, Yeri." Ucapnya saat melihat jam yang melingkar di tangan.

"Aku biasa pulang malam, Jungkook."

"Seharusnya kau meminta Jaehyun untuk mengantarkanmu pulang. Tidak baik jika wanita pulang sendirian di jam malam seperti ini." Aku mengerjapkan mata begitu mendengar ucapan dan suara lembut Jungkook.

"T-tidak apa-apa, aku akan baik-baik saja." Rasanya ingin mengumpat saat mendengar suara gugupku sendiri, ada apa dengan suaraku? Tidak biasanya aku seperti ini dihadapan Jungkook.

A Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang