04

775 28 0
                                        

Triple up!!! 🔞

***

"

Aku harus banget pake baju kayak gini?" Beberapa kali aku menurunkan batas dress yang kugunakan agar tetap berada tepat di lutut, tapi sangat sulit.

"Kita udah sampai, lo jangan protes mulu deh." Ketus Nami.

"Aku cuma enggak nyaman pakai baju mini kayak gini." Keluhku, lagi dan lagi.

"Baju yang lo pakai bahkan lebih panjang dari semua cewek yang pada dateng, Yeri." Sahut Sohee dengan tawa kecilnya.

Memang benar si, Nami dan Sohee bahkan memakai pakaian yang tidak pantas disebut baju, transparan dan terbuka dimana-mana.

"Hola, guys." Sapa Sohee dengan antusias ketika kami menghampiri orang-orang yang sudah berkumpul di ruang tengah.

"Kok udah mulai main sih." Ucap Nami lalu duduk di samping wanita yang tampilannya paling sangat mengerikan, dengan tindikan dan tato ada dimana-mana.

"Kalian kelamaan."

Sohee menarikku untuk duduk disampingnya, aku pun dikenalkan ke semua yang berkumpul di sini.

Sebenarnya ada beberapa yang aku kenal, mereka semua satu kampus denganku walaupun berbeda jurusan, aku mengenal mereka karena mereka terkenal di kampus, termasuk Sohee dan Nami.

Bisa disebut ini perkumpulan anak terkenal di kampus.

Aku datang kesini karena ajakan kedua sepupuku.

Tatapanku bersinggungan dengan pria yang duduk di depanku, pria yang tengah merangkul mesra perempuan disampingnya, tapi tatapannya mengarah padaku tanpa henti.

Kenapa Jungkook menatapku seperti itu? Batinku kembali risih dengan pakaian yang aku kenakan malam ini.

Tidak, pasti bukan karena pakaianku, mungkin ia masih dendam karena aku pernah menyebutnya perampok saat ia tengah menarik paksa adik tingkat di pinggir jalan yang ternyata adalah adiknya sendiri.

Dengan gugup aku meneguk minuman yang tersedia di atas meja. Seketika mengernyit saat merasakan pahit, perih dan panas di tenggorokan.

Kadar alkoholnya pasti tinggi, aku baru pertama kali merasakan minuman yang menyakitkan seperti ini.

"Kita lanjut main." Ucap Mark yang disetujui semuanya.

"Yeri juga ikutan." Sahut Sohee merangkulku, aku mengernyit heran dan menatap semua mata yang tertuju padaku.

"Main apa?"

"Truth or dare." Balas Yujin yang kubalas dengan anggukan kepala.

"Versi kita." Timpal Mark dengan senyuman miring tersungging di bibirnya.

Oke, aku menyesal sudah mengangguk. Firasatku tidak enak.

Botol minuman yang ada di tengah meja diputar Nami, berputar beberapa detik lalu ujung botol berhenti dan mengarah ke arah Sohee.

"Truth or dare?"

"Truth." Jawab Sohee lalu tertawa saat di ejek pengecut.

Yujin bertanya pada Sohee, "First sex lo sama siapa?"

"Gampang banget, gue mah jujur orangnya. Gue pertama lakuin sama Taeyong." Jawab Sohee dengan santai, Taeyong yang namanya disebut pun tersenyum miring.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Short Story CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang