Akashi Si Sultan

11 2 0
                                    

Suara dari banyaknya benda bergesekan membuat beberapa penduduk kampung Teiko berkumpul. Mereka menyembah sujud kepada seorang bocah berumur 12 tahun yg tengah diangkat oleh tandu dari bahan pohon pisang (aka debok). Ia menggesekkan kedua tangannya sehingga bunyi itu terdengar nyaring sekali. Apalagi kalau bukan gelang emasnya yg bejibun sampai ketiak bocah itu. Ia memakai kacamata hitam, sandal swallow tapi limited edition dan kaos yg bertuliskan "aku cinta game perang" . Dasar bocil kematian.

Melihat hal itu para temannya yg dijuluki Kiseki no sedai alias nama klub basket tetangga hanya melongo. Menurut pengamatan Midor, bocah itu kemarin masih ikut mencuri bakwan bersama Aomine. Tapi kenapa sekarang berubah 360 derajat?

"Akashicchi kemarin ketiban durian runtuh ssu" jelas Kise atau engkis yg melihat Akashi memanjat pohon durian milik Nijimura, tetangga nya yg kerja menjadi tani di Hongkong.

"Kok bisa nanodayo?"

"Kan duriannya di jual Midorima kun" jawab Kuroko kalem.

Setelah sampai di depan teman - temannya, Akashi meluncur ganteng dari tandu tsb. Ia masih membunyikan gelang - gelangnya. Reflek Kagami menyahut.

"Oi Akashi, lu ngalah - ngalahin mbak Momoi yg lagi cover film India tau"

"Bikin geli aja lu" sahut Aomine. Sementara Akashi tersenyum miring

"Heleh lu semua iri sama gue yg kaya raya sekarang" sombong Akashi

"Itu karena harga durian lagi bagus nanodayo, kau sedang beruntung nanodayo" Akashi hanya memutar bola matanya bosan mendengar Midorima. Ia berbalik memandang Kuroko dan Murasakibara yg anteng.

"Atsushi, ini ku kasih satu gelangku" jawabnya sambil memberikan gelangnya ke Murasakibara

"Akachin, ini gak bisa dimakan" jawab Murasakibara malas

"Tapi dapat dijual untuk beli makanan Atsushi" seketika Murasakibara berlari secepat - cepatnya pergi. Akashi tersenyum miring. Kemudian dalam sekejab ada barisan panjang di depan Akashi. Mulai dari Midorima

"Lu mau apa Midor"

"Akashi aku akan menjadi tutor belajarmu nanodayo"

"Oh Midor aku sudah pin~"

"Tutor belajar mengaji"

"Ok ini satu buat elu, selanjutnya" ada Kagami berdiri cengengesan.

"Lu bisa apa buat gua" tanya Akashi, sedangkan Kagami berpikir sejenak

"Gua bisa jadi team lo buat mabar"

"Oke ini buat lu, next" dan barisan selanjutnya ada Aomine

"Lu bisa apa" lama - lama pertanyaan Akashi kayak ajang pencari bakat

"Gue bisa ngipasin lo kemana mana Akashi" Akashi diam sejenak kemudian memandang Aomine

"Oke ini buat lu" selanjutnya Kise dengan aura blink - blink nya

"Lu bisa apa Ryouta"

"Gue kenalin anak - anak ciwi ke Akashicchi ssu"

"Deal, kenalin gue yg cantik ya Ryouta" transaksi itu berjalan sangat mulus sehingga peserta terakhir adalah Kuroko.

"Lu bisa apa Tetsuya"

"Aku tidak bisa apa - apa Akashi kun"

"Lalu kau~" Kuroko menempalkan jarinya di bibir Akashi yg menarik perhatian semua temannya. Akashi merasa dag dig dug

"Aku tidak bisa apa - apa Akashi kun, tapi aku akan berusaha untuk bisa melakukan apapun untuk Akashi kun"

"HEEEE............. " teman - temannya berteriak kaget, astaga darimana bocah itu belajar begitu. Sementara wajah Akashi memerah panas.

"Tetsuya, jadilah milikku dan akan ku berikan semuanya padamu"

"Baiklah Akashi kun" ucap Kuroko sambil menerima semua gelang dari Akashi

"HUEE....... TIDAAKKKKKK KUROKO"

OUR STORY (KNB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang