Ayah

2 0 0
                                    

20.00

"Papa pulang" ucap seorang pria paruh baya. Ia membawa sebuah kantung belanjaan yg lumayan besar ditangannya, seragam pemadam kebakaran yg dipakainya tampak kotor saat ia memasuki rumahnya.

"Selamat datang papa" sambut anak - anaknya yg sudah mewanti - wanti di depan pintu masuk. Sang ayah tersenyum melihatnya.

"Papacchi sudah bawa mainan untuk Ryota ssu?" tanya anak yg paling kecil bersurai pirang. Pria berambut merah dan bergradasi hitam itu mengelus rambut anaknya pelan.

"Sudah" ucapnya dengan senyum. Sang anak yg mendengarnya langsung melebarkan mata dengan binar yg paling terang. Ia senang

"Untuk Atsushi ada tidak?" tanya anak yg paling tinggi dirumah itu.

"Ada.. Semua ada, Shintaro tolong bantu papa mengambilkannya di mobil dan Seijuro bawa adikmu masuk" ucap sang ayah. Si sulung Shintarou segera bergegas keluar menuju mobil sedangkan Seijuro mengangguk paham, dengan segera ia mengajak adik - adiknya menuju ke ruang tengah. Sementara kertas belanjaannya tadi ia berikan kepada Atsushi untuk di bawa ke dapur.

Sesampainya di mobil sang ayah melihat Shintaro yg masih terdiam di depan bagasi mobilnya.

"Ada apa?" tanyanya

"Terkunci" jawab Shintarou singkat

"Oh iya papa lupa" jawab pria itu dengan kikuk, isi bagasi itu dibuka dan menunjukkan beberapa benda, tak begitu banyak namun beragam. Shintarou terdiam ketika memegang salah satu buku tulis yg masih terbungkus plastik.

"Shintarou bukunya sudah habis kan, papa belikan yg baru" ucap ayahnya tersenyum

"Terimakasih" ucap si sulung malu - malu. Sesampainya mereka di dalam sang papa membagikan hadiah untuk anak - anaknya yg sudah berkumpul di ruang tengah.

"Ini satu bungkus permen untuk Atsushi, bagi dengan adikmu ya" mata ungu Atsushi berbinar ketika mendapatkannya.

"Nah krayon untuk Seijuro dan buku gambar untuk Tetsuya" ucapnya pada Seijuro dan Tetsuya

"Terimakasih papa" ucap si kembar merah dan biru itu.

"Nah ini ada sepatu untuk Daiki" ucap sang ayah memberikan sebuah sepatu untuk putranya yg kulitnya agak berbeda.

"Terimakasih papa aku sekarang bisa lari sepuasnya" ucap sang anak langsung mengangkat sepatunya tinggi - tinggi.

"Papacchi giliran Ryouta ssu" ucap si kecil pirang.

"Ini pesawat yg Ryouta minta" ucap sang ayah, kemudian hadiah tadi dibalas oleh pelukan dari anak - anaknya itu. Sang ayah hanya membalas pelukan mereka sebentar kemudian menyiapkan makan malam untuk mereka semua.

...

22.00

Waktu malam sang ayah selalu memeriksa kamar anak - anaknya untuk memastikan apakah semua putranya telah tidur.

Kamar pertama milik Shintarou dan Atsushi, putra sulung Kagami Taiga itu sebenarnya kembar tidak identik. Shintarou memiliki otak yg lumayan pintar sedangkan Atsushi agak ceroboh. Dikamar ini telah disiapkan ranjang bertingkat untuk mereka berdua. Shintarou berada di ranjang atas sementara Atsushi dibawah, Taiga khawatir karena Atsushi suka jatuh dari ranjangnya. Setelah mematikan lampu Atsushi yg berbentuk jamur pemberian dari Tatsuya, sang ayah berpindah tempat untuk memeriksa kamar putranya yg lain.

Kamar kedua adalah milik si kembar Tetsuya dan Seijuro. Dilihatnya ranjang dari kedua putranya. Di samping kiri Seijuro telah terlelap dengan boneka ayam merahnya, sementara di samping kanan Tetsuya telah tidur dengan boneka kelincinya. Boneka itu adalah pemberian dari almarhumah ibunya, Kagami Riko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR STORY (KNB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang