~Permintamaafan Reynan~

1 2 0
                                    


Hai kembali lagi dengan cerita Aku yang berjudul "Reynan" ini. Ini cerita kedua Aku, semoga kalian suka. Maaf masih banyak typo yang bersebaran.

xixie
salah hangat dari,
nurinuri
















Lorong ruang kelas terlihat sepi, Naila berjalan perlahan menuju ke kelasnya. Ia terlihat sedikit lesu mengingat kejadian kemarin, gara-gara si Saras yang sengaja menumpahkan minuman ke bajunya dan juga lagi si Reynan. Kenapa gitu dia harus nolongin si Saras padahal dia kan engga kenapa-napa Aku yang basah malah engga ditolong. Kemarin sok baik banget, seharusnya kemarin engga di iyain buat berangkat bareng.
Reynan yang melihat Naila berjalan di area lorong kelas pun menghampirinya, terlihat Naila engga menyadari kedatangannya. Saat ia menghentikan satu langkah di depan Naila barulah ia menyadari ada dirinya.

" Kok kamu jadi nyata si, kamu emang Reynan ngeselin pergi sana pergi..., " Naila mengusir Reynan, ia mengira bahwa yang di depannya bukan Reynan namun hanya khayalannya saja. Sungguh terkejut jika Naila tahu bahwa yang di depannya benar-benar seorang Reynan yang sudah terbayang dalam pikiran nya dari kemarin. Ia berbicara dalam hatinya kembali apa ini nyata ? kok dia malah senyum sih ? mana lagi senyumannya manis banget kan bikin baper, tenang-tenang Naila jangan mudah terbawa rasa dia hanya khayalan.
Reynan yang melihat Naila seperti sedang tidak fokus ia melambaikan tangannya di depan wajah Naila. Masih saja terlihat sama ia mendorong bahu Naila baru saja ia sadar. Terlihat Wajah Naila terkejut menatap diriku, mungkin gara-gara kemarin Aku yang seharusnya menolongnya karena bajunya basah malah menolong Saras. Aku merasa engga enak ia yang berangkat dengan diriku malah pulang sendiri. Apalagi saat kemarin ia mendengar cerita David bahwa Naila pulang dengan jalan kaki dan kehujanan tambahlah bersalah diriku. Aku harus meminta maaf kepadanya. Namun belum saja Aku melontarkan kata ia mendorong diriku ke samping tanpa ada sepatah katapun yang jandi kulontarkan. Ia berjalan tergesa-gesa seperti menghindari ku, Apakah perlakuan ku kemarin sangat berlebihan ? Aku harus mencari waktu yang tepat buat meminta maaf kepadanya.

Di dalam kelas Naila menjadi sorotan temannya karena datang dengan menggebrakan pintu dengan begitu keras. Ninis dan Fitri perlahan menghampiri sahabatnya itu, menanyakan mengapa temannya yang satu ini dalam keadaan mood yang tidak baik pagi ini.

" Nai lo kenap si, ko muka cantikmu jadi cemberut gini ada apa sini-sini cerita sama ayang bebeb, " tutur Ninis yang khawatir akan keadaan temannya.

" Iya Nai kamu kenapa si ? pasti si Reynan yah atau David ? Apa si Saras ? Siapa yang ganggu lo Nai gue ketua pencak silat mau tak smak down orangnya, " tanya Fitri menggebu-gebu menuntut jawaban dari Naila siapa pelaku yang membuat sahabat cantiknya ini begitu sedih.

" Huwaaa, " tiba-tiba saja Naila menangis.

" Eehh jangan nangis Nai, " jawab Ninis menenangkan Naila sahabaatnya. Ia berdiri menghampiri Naila dan memeluknya.

" Owhh mesti gara-gara waktu itu kan Nai ? si Reynan kan ? Ayo Nis temenin gue ngebejek tu cowok yang ga tau diri, " Fitri menarik Ninis keluar dengan tergesa-gesa menghampiri kelas Reynan. Naila ingin menghentikan kedua sahabatnya namun ia begitu malas untuk menghampiri si pelaku, apa lagi melihat wajah pelaku yang dari kemarin begitu membuat dirinya merana.



***

Di dalam kelas Reynan dan gank nya begitu asik membicarakan rencana bermain volly bersama setelah pulang sekolah. Namun tiba-tiba terdengar bantingan pintu yang sangat keras.

ReynanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang