Part 8

1.3K 128 3
                                    

Jennie Pov 

Ah sepi, ya hari-hari seperti ini lah yang ku rasakan setiap harinya di rumah besar ini.Langsung saja aku pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk keluar ke mall. Beberapa  menit setelah aku selesai dengan urusanku aku pun langsung pergi ke bawah dan menyuruh bawahan ku untuk menyiapkan mobil yang akan ku bawa sendiri. "Saya  mau keluar, mungkin sore saya baru pulang jadi nanti bibi masak untuk makan malam saja ya" pesan ku pada bi Song 

"Baik nyonya nanti saya siapkan" 

"Baiklah saya tinggal dulu" langsung saja aku pergi ke depan dan mengendarai mobilku menuju ke mall di daerah sini

Untung saja jalanan hari ini begitu sepi jadi aku bisa mengendarai mobilku dengan lancar dan mempercepat waktu ku. Setelah sampai di tempat aku langsung memarkirkan mobil ku dan mulai memasuki mall ini 

Langsung saja aku mencari tempat untuk makan, karna tadi aku belum sarapan saat pergi, Ketika aku sedang jalan dengan santainya, tiba-tiba saja aku di tabrak dari belakang sampai terjatuh, "Akh" "Eh, ahh maaf aku tidak melihat mu, maaf maaf" ujarnya dan mulai membantu ku berdiri. Aku pun langsung melihat ke arah wajahnya dan seketika aku terkejut denganya. "Krystal?" ucapku menebak namanya 

"Ya?" dia pun  seperti kebingungan dan beberapa detik akhirnya pun dia menyadarinya. "Ruby?? benarkah ini kamu? Jennie Ruby Jane Kim?"

"Ya ini aku,ternyata sekarang kau banyak berubah ya"

"Ya begitulah dan maaf tadi aku telah menabrak mu tadi" 

"Tidak, tidak apa-apa, lihatlah aku  tidak apa apa kok" Aah tak menyangka aku bisa bertemu denganmu disini Krys

"Hmm ingin ikut denganku makan? aku yang traktir" ajakku padanya dan semoga saja dia mau menerimanya. "Boleh aku juga sedang tidak sibuk kali ini" Yess dia mau ku ajak untuk makan 

Aku dan Krystal pun pergi menuju restoran terdekat dan langsung memesan makanan. "So bagaimana kabarmu? lama aku tidak mendengar kabarmu setelah kelulusan waktu itu"

"Aku baik-baik saja, seharusnya aku yang bertanya padamu, bagaimana keadaanmu selama kamu di luar negri, aku berusaha menghubungi mu tapi  tak pernah bisa karna semua tentang dirimu hilang begitu saja"jelasnya panjang dan matanya yang berkaca-kaca 

"Maaf aku tidak bisa menghubungimu waktu itu, aku juga sedang terdesak saat itu dan pikiranku yang entah kemana" 

"Maaf sebelumnya, apakah benar waktu kamu pergi, Ibu mu meninggal dunia?"

Aku pun menghelaa nafasku dalam dan tersenyum padanya, "Ya ibuku meninggal, maka dari itu setelah hari kelulusanku, aku mendapat kabar bahwa ibuku meninggal dunia jadi aku dan ayahku langsung pergi ke Aussie untuk bertemu dengannya. Setelah pemakamnya aku melanjutkan study ku disana beberapa tahun dan kembali ke sini untuk membangun perusahaanku sendiri, maaf aku tidak bisa memberitahumu dulu"

"Tidak, tidak apa-apa, maaf aku malah bertanya seperti ini padamu"

"Sudahlah tak masalah itu juga sudah masa lalu"

Akhirnya  pesanan kami pun tiba dan kami mulai makan dengan keadaan hening.

Beberapa menit setelah kami selesai dengan makanan kami,tiba-tiba saja Krysrtal mendekat ke arah sambil mengulurkan tangannya, untuk apa ini? apakah dia ingin...

"Astaga dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah ya kamu, tetep aja kalau habis makan pasti belepotan" Krystal pun mulai membersihkan sisa makanan ku di wajah menggunakan tangan harumnya itu 

"maaf, lain kali sehabis makan akan ku lap"

"Haha tidak usah,begini saja kamu lucu kok, malah aku bisa membersihkannya untukmu" Astaga ada apa ini, kenapa perasaan ini kembali muncul saat melihatnya tersenyum manis kepadaku 

"Heyy kenapa melamun humm?" tanya sambil mencubit kedua pipiku 

"Ah? eh tidak kok" seketika aku gugup saat dia melihat kearahku dengan tatapannya itu 

"Hmm mau berjalan-jalan denganku?" tawarku padanya dan semoga dia juga mau menerima tawaranku yang satu ini 

"Boleh, mau kemana?"

Yes dia mau, ah senangnya diriku. "Hmm bagaimana kalau ke timezone saja mau?"

"Boleh,sudah lama juga aku tidak bermain"

"Yasudah yuk" Tanpa ku sadari aku menggandeng tanganya samapai ke area timezone. "Eh maaf-maaf"

"Tidak apa-apa aku suka kok" aih senyumnya itu membuat jantung ini berdetak lebih kencang dari biasanya, 

Aku mencoba untuk memegang kembali tanganya untuk menuju tempat pencapit boneka yang dulu kami sering mainkan dan dia pun mengeratkan pegangang ini. astaga betapa bahagianya aku saat ini 

"Ahh selalu saja gak pernah dapet kalo main kayak gini" Astaga kenapa dia selalu imut kalau seperti ini tak pernah berubah dari dulu. "Sini biar aku saja yang mengambilnya, kau ingin yang mana?"

"Hmmm itu boneka panda itu" tunjuknya pada boneka panda yang sangat dekat dengan kaca, Langsung saja aku memainkannya dan ya seperti biasa aku selalu bisa mendapatkannya. "Nih untukmu"

"wahh makasih" dia pun langsung memeluknya dengan senang.

 Tidak terasa sudah jam 3 sore waktunya aku untuk pulang dan  mengantarnya siapa tau aku bisa main kerumahnya. 

"Ohh jadi ini rumahmu?"

"Iya ini rumahku" ternyata rumahnya masih sama seperti dulu tidak pernah berubah mungkin hanya ganti cat saja 

"Terimakasih ya untuk hari ini" 

"Ah tidak, seharusnya aku yang berterimakasih padamu karna membuat hariku lebih berwarna" ahh aku kangen menggodanya 

"Kamu tu yaa gak pernah berubah sukanya gitu"

"Hehe, yaudah aku pulang dulu ya kapan-kapan kita ketemu lagi"

"Iyaa"

"Bye"

"Hati-hati"

"Iya"

My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang