Ambisi

339 33 7
                                    

" Rei, apakah gadis itu benar benar telah tiba di rumah?"

" En, aku tak menyukainya kakak, bahkan tadi dia mengatakan kali amat ambigu yang memojokkan kakak perempuan."

" Lalu bagaimana dengan orang tua?"

" Mereka tak terlalu menyukai gadis itu tapi jika mereka membela kakak perempuan pasti gadis itu akan lebih memojokkan kakak perempuan, kakak sulung kau kan tahu bagaimana tempramen malas milik kakak perempuan."

" Baiklah, tunggu aku kembali, aku juga sudah memberitahukan kepulangan ku pada Javas dan Hadden."

" En, aku menunggu kalian."

Setelah menutup telepon dari kakak sulungnya itu ada kilatan tajam di kedua matanya, ia benar benar muak dengan gadis itu, tunggu saja kedatangan kakak kakaknya itu. Ia harus menahan kakak perempuannya itu agar tak kembali ke keluarga Baldev. Bukan kah keluarga itu sangat menyayangi gadis bau itu, maka biarkan mereka membawa kembali gadis bau itu.

" Apa yang kau lakukan di situ Iki?"

" Ka-kakak perempuan, aku baru mendapatkan telepon dari kakak sulung."

" En, kembalilah ke kamar, udara di sini dingin jangan lupa menyalakan pemanas, nanti penyakit dingin mu akan kambuh lagi."

" En, kakak bisakah..bisakah kau tak pergi?"

" Tidak, Iki bagaimanapun juga mereka keluarga kandung kakak, tidak sopan jika kakak tidak kembali apalagi kau juga masih memiliki kakak perempuan lain, cobalah akur dengannya."

" Itu..baik kakak, tapi...apakah aku masih bisa bertemu denganmu?"

" Tentu saja, bukan kah kita satu sekolah."

" Kakak, apa kau akan pergi ke sekolah mulai sekarang?". Tanya nya dengan mata yang berbinar.

" En, sepertinya akan jauh menarik jika kakak keluar dari zona itu."

" Kakak...kakak aku akan selalu bersamamu, tidak hanya aku ada kakak sulung, kakak kedua, kakak ketiga, ayah, ibu, kakek, paman, bibi, dan para sepupu."

" Aku tahu, ayo cepat istirahat."

" Selamat malam kak."

" Selamat malam."

********

" Tuan."

" Bagaimana situasinya?"

" Nona Av masih seperti biasanya Tuan, hanya saja sepertinya nona Av sedang dalam suasana buruk."

" Dia? Buruk? Siapa yang menyinggung perasaannya?"

" Dari laporan Jon, bahwa putri asli keluarga Cyrano telah tiba dan sepertinya mengatakan sesuatu yang membuat nona tidak suka." Ucap seorang pria berpakaian rapi itu dengan tenang, meski di dalam hati ia sangat takut akan aura Tuannya itu, jika sudah menyangkut Nyonya masa depan, Tuannya itu menjadi sangat kejam.

" Begitukah? Lalu bagaimana tanggapan keluarga cyrano?"

" Mereka sangat tak menyukai wanita itu bahkan para pelayan menghormatinya dengan setengah hati."

" Baiklah, aku akan menemui gadis kecilku itu."

*****

" Saudari, apa aku boleh masuk?". Ucap seorang gadis dengan nada yang lembut.

Tidak mendapatkan respon dari dalam, ia kembali mengetuk pintu dengan cukup keras agar semua orang bisa dengar dan mengetahui betapa arogannya Avery. Tapi sayang para pelayan yang melihat itu hanya sekilas dan kembali mengerjakan pekerjaannya dan itu membuatnya kesal, mereka hanyalah pelayan tapi berani mengudara di depannya yang merupakan nona sejati Cyrano, jika dia sudah mendapatkan kasih sayang dari seluruh anggota Cyrano, dia akan membersihkan mereka semua.

Kemenangan bagi Si PemalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang