Ransya sudah sampai ke rumah nya dia langsung memarkirkan montornya dan langsung berlari ke dalam rumah sambil menangis. Gio yang menyadari hal tersebut pun syok saat melihat adek kecilnya yang tiba tiba menangis..
"Assalamualaikum." Salam Ransya sembari menangis dan langsung pergi ke kamarnya.
"Waalaikumsallam. Ran Lo kenapa.?" Teriak Gio ke arah Ransya.
Gio sadar bahwa pertanyaan nya tidak di jawab oleh Adeknya tersebut. Gio pun langsung pergi ke kamar Adeknya untuk memastikan Adeknya tidak apa apa.
"Dek Lo gapapa.?" Tanya Gio.
"Abang ini salah Ransya." Ujar Ransya sambil memeluk abangnya dan menangis.
"Iya bang dia sekarang depresi. Gue merasa bersalah gabisa jaga sahabat gue." Ujar Ransya.
"Lo Gasalah Ran." Ujar Gio menenangkan Ransya.
"Gue harus balas dendam sama geng KillChain." Ujar Ransya, Gio yang mendengar hal itu pun langsung terkejut.
"Haa. Lo balas dendam ke geng KillChain." Ujar Gio.
"Iya bang ketua geng nya udah masuk ke permainan gue. Gue tinggal main main ke mereka satu persatu." Ucap Ransya yang sekarang amarah nya semakin memuncak.
"Hubungannya sama KillChain apa Ran gue gapaham." Ujar Gio.
"Bang. yang bikin Erva depresi itu geng KillChain. Dan sekarang gue sama Keva ketua geng KillChain sekarang pacaran." Ujar Ransya. Gio pun kembali terkejut ketika mendengar ucapan adekya tersebut.
"Gila Lo Ran. Lo malah pacaran tanpa Abang tau." Ujar Gio.
"Bang ini urusan gue. Gue yang bakal eksekusi mereka dengan tangan gue sendiri." Ujar Ransya.
"Yaudah Lo istirahat dulu." Ujar Gio. Sambil meninggalkan kamarnya Ransya.
Gio pun langsung pergi keluar dan mengambil montornya lalu pergi. Gio yang saat ini dalam keadaan gelisah pun segera pergi menemui ketiga temannya tersebut di Bashcamp. Sudah 20 menit berlalu Gio sudah sampai ke Bashcamp nya.
"Woyy Bangsatt. Anjingg." Teriak Gio. Yang membuat teman teman nya langsung terkejut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
