49. MULAI HANCUR

45 7 4
                                    


HI! CUMA MAU MASIH TAU, BUAT KALIAN YANG MAU BACA CERITA GEOVANO RAINA PART 1-48 SILAHKAN BUKA AKUN @ISNAALFT.

KALAU KALIAN NANYA 'KENAPA UP DI AKUN INI? KAYAK YANG AKU KASIH TAU DI DESKRIPSI, BAHWA AKUN PERTAMAA AKU GA BISA DIBUKA, GATAU KENAPA HIKS. MAKANYA AKU LANJUT DI SINI.

HAPPY READING! Jangan lupa pm akun dan cerita ini ya.

***

"Untuk mu yang pernah singgah di hati."

***

BRAK!

Laki-laki yang menjabat sebagai kepala sekolah itu menggebrak meja dengan wajah merah.

"KAMU BUAT MALU SEKOLAH INI, VANO!" Bentak Dion, sang kepala sekolah.

Vano yang duduk di hadapannya hanya diam menatap lurus ke depan.

Vano salah, dan dia tak bisa menampik hal itu.

"Maaf," kata Vano.

Laki-laki dewasa itu melirik Vano tajam.

"Kamu selalu buat malu nama baik keluarga! Jadi ketua geng! Ikut tauran! Mabuk-mabukkan di club! Dan sekarang melakukan hal tidak pantas seperti ini! Dimana otak kamu!"

Kakak dari mama Vano itu mengatur nafasnya yang tak stabil.

"Kamu sama saja seperti papa mu itu! Pembuat onar!"

BRAK!

Vano menendang meja keras.

Dengan posisi berdiri, Vano menatap bengis kakak dari mama nya ini.

"Jangan pernah bawa-bawa nama papa saya!" ucap Vano sambil berdesis tajam.

"Yang sopan kamu!" Bentak Dion.

"Ngapain saya sopan kalau anda sendiri bersikap seperti ini? Seperti orang tidak berpendidikan!" Balas Vano dengan senyum meremehkan.

"Saya pastikan kamu keluar dari sekolah ini," kata Dion sungguh-sungguh.

Vano hanya menatap nya tanpa ekspresi.

"Gak peduli," balas Vano lalu pergi dari ruangan laknat ini tak lupa membanting pintu.

Dion menghujam punggung Vano dengan tatapan penuh arti.

"Kamu memang brengsek, sama seperti papa mu."

***

"Biar apasih anak anjing satu itu? Sok-sokan ngajak tanding bebas tai kucing!" kata Aal kesal sendiri.

Bisa-bisanya seorang laki-laki bernama Elang Magenta itu menantang geng REFAIL terutama Vano tanding bebas di atas ring. Biar apa coba?

"Tau tu, pengen gue usrek-usrek mukanya," balas Dias dengan kata-katanya sendiri.

Aal memandang Dias gemas. Aal kira kebiasaan Dias yang suka membuat kata semaunya itu sudah hilang, ternyata masih sama.

"Usrek-usrek itu apaan sih, hah? Seenaknya lo buat kata-kata. Waktu itu sleper, terus tenjak. Bahasa mana yang lo pake hm? Nanya gue seriusan!"

Brut!

Bukannya menjawab Dias malah kentut.

"Ih anjir kelepasan," kata Dias lalu tertawa.

GEOVANO RAINA .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang