4

102 87 120
                                    

WARNING
Banyak typo
Bahasa suka suka

Happy Reading
.
.
.
Ayya berjalan menyusuri jalan menuju rumah singgah, saat Ayya malas untuk pulang ke rumah ia akan menghabiskan waktunya disana, tidak ada yang tau tempat ini bahkan orang tua Ayya sekalipun tidak mengetahuinya.

Setiap orang yang berpapasan akan melihat Ayya dengan tatapan kasihan.
Bagaimana tidak kasihan ketika melihat seorang gadis berjalan sendirian masih menggunakan seragam sekolah yang sudah kotor dan beberapa luka lebam menghiasi wajahnya.

Ayya sampai di rumah singgah, tidak begitu besar tapi tertata dengan rapi sehingga terlihat nyaman dan yang paling penting tidak ada siapapun yang menganggu Ayya disini.

Ayya sampai di rumah singgah, tidak begitu besar tapi tertata dengan rapi sehingga terlihat nyaman dan yang paling penting tidak ada siapapun yang menganggu Ayya disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kek gini bentukannya yakk :v

Ayya mengambil kotak obat yang ia simpan dan duduk bersandar di kasur, sesekali ia meringis kesakitan saat lukanya sedang diobati.

Setelah selesai diobati Ayya merenung menatap ke luar jendela ia memikirkan kejadian tadi siang dibelakang sekolah.

Flasback

Dengan langkah ragu Ayya menghampiri mereka.
"Mencari Angga huh?" ucap salah satu dari mereka yang bername tag Angel.

Siswi bername tag Gladis menatap Ayya dari atas sampai bawah.
"Jadi dia yang mendekati Angga?" tanya Gladis menatap remeh penampilan Ayya.

Ayya yang merasa tidak nyaman ditatap seperti itupun perlahan melangkah mundur.
"Eh mau kemana? Lu belum boleh pergi dari sini" ucap siswi bername tag Chindy merangkul pundak Ayya.

Angel melangkah mendekati Ayya dan mencengkeram dagunya.
"Gua gak pernah mau ngelakuin ini, tapi ini salah lu sendiri karena udah berani dekatin Angga." ucap Angel menghempaskan dagu Ayya.

Setelah itu Angel menatap ke dua temannya, Gladis dan Chindy yang mengerti maksud dari Angel akhirnya menyeret Ayya dari sana.

Tentu saja Ayya tidak tinggal diam begitu saja, ia berusaha kabur meskipun itu sulit karena kedua tangannya di pegang Gladis dan Chindy.

Melihat Ayya yang terus memberontak, Angel maju dan menampar Ayya, Ayya menunduk mendapat perlakuan seperti itu, ia merasakan perih disudut bibirnya yang ia yakin pasti terluka.

Angel menarik rambut Ayya hingga mendongak.
"Dengar ya, lu itu cuma murid biasa jangan mimpi buat dapetin Angga." ujar Angel.

Ayya meringis meresakan pening dikepalanya, ia menatap mata Angel.
"Yang deketin gua itu Angga duluan, jadi yang seharusnya lu bully itu Angga bukan gua." ucap Ayya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AttayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang