PROLOG

2.1K 222 9
                                    

Tolong perhatikan!!!

Harap bijaksana dalam memilih pun membaca cerita. Ini hanya cerita fiksi yang TIDAK nyata. Perlu diperhatikan, untuk tidak membawa setiap cerita fiksi yang saya buat ke kehidupan nyata dari tokoh yang ada di dalamnya.
Jadi untuk orang-orang yang gak suka bxb, dan menentang keras shipping dll. Saya meminta dengan baik untuk kembali ya^^

Sekali lagi, ini tidak nyata hanya bentuk rasa senang saya dalam menulis & kesukaan terhadap karakter di dalamnya.

Sekian, terima kasih.

  
  
  
  
  
  
  

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡
  

__Walaupun cerita ini sudah tamat, tetap tinggalkan vote dan komen ya jika berkenan__

  
  

*Ini lebih ke short story sih
  
  
  

Bukan perkara mudah bersanding dengan lelaki yang berkarir di dunia hiburan. Menjadi publik figur tak lepas dari sorotan bahkan hal kecil sekalipun, terlebih menyangkut perihal partner di kehidupan nyata. Sudah tak aneh  banyak selebriti yang menyimpan rapat-rapat perihal kehidupan asmaranya. Menghindari hujatan ataupun hal-hal yang dapat mengganggu romansa mereka.

Perkara ini tidak lepas dari garis takdir seorang Yang Jungwon.

Mungkin lewat sejam, jarinya tak henti mengeksplor tagar Jay di laman social media Twitter, Instagram, kembali lagi ke Twitter dan seterusnya begitu seolah tak punya kesibukan apapun. Ia merasa tak ada yang lebih penting dibanding mengawasi kegiatan kekasihnya yang kini tinggal jauh.

Sebenarnya mereka masih satu kota bahkan satu tempat tinggal. Tapi setelah Jay debut menjadi seorang aktor kesibukan menciptakan jarak di antara mereka.

Jay lebih sering menghabiskan waktu di luar untuk keperluan projek kerjaan. Dan Jungwon? Dia hanya siswa biasa yang menjalani aktifitas monoton. Belajar, makan, bernapas, tidur. Tak ada yang istimewa.

Series terakhir yang Jay bintangi bisa dikatakan berhasil tapi belum cukup mendrongkrak popularitas nya, sebab dia bukan peran utama.

Maka dengan ambisi yang kuat, Jay bekerja keras meraih cita-cita nya menjadi seorang aktor terkenal. Dan tak menyangka salah satu cara instan di era sekarang adalah...

"Memerankan karakter utama di series BL." Mata Jay sukses membulat, ia tertawa hambar seolah managernya baru saja mengeluarkan kalimat jenaka.

Hell yeah, bukan keberatan tentang 'tema' nya. Toh, dia juga punya Jungwon, yang memperjelas seperti apa orientasi seksual nya. Tapi ini tentang...

"Kau gila? Bagaimana dengan Jungwon?"

Lee Heeseung menegakkan tubuh, sorot matanya tajam.

"Ini kesempatanmu. Peran utama! Kau mendapat tawaran khusus tanpa harus melewati tahap casting terlebih dahulu. Yakin ingin melewatkan kesempatan emas ini? Terlebih ini boyslove, kalau kau tak cukup informasi, tema ini sedang banyak diminati, inilah kenapa rumah produksi sedang gencar membuat series BL. Dan satu lagi, series ini diangkat dari novel best seller. Bayangkan seluar biasa apa antusiasme mereka nanti."

Jelas Heeseung panjang lebar, tak ingin melewatkan satu detik saja dengan penjelasan kosong. Dan berhasil, Jay merenung sejenak memikirkan ucapan Heeseung.

"Tanda tangani!" Heeseung menyerahkkan berkas berisi perjanjian kontrak.

Dan bayangan tentang popularitas yang akan ia dapatkan membuat Jay gelap mata. Ia mengambil pena dan membubuhkan tanda tangan di atas nya.

Heeseung tersenyum lebar.

"Kuncinya satu, professional! Aku tahu kau sudah punya Jungwon, tapi percayalah, kalau kau bersikap profesional kau bisa memisahkan antara urusan pekerjaan dan kehidupan pribadimu."

Dan Jay menanam petikan itu. Heeseung benar, semua akan baik-baik saja jika ia bisa melakukannya dengan profesional.

Iya, Jay bisa.

Tapi Jungwon?

Dia hanya lelaki berusia 5 tahun lebih muda dan masih lekat dengan emosi labilnya. Dia tak begitu paham cara kerja profesional.

Tapi meski sedikit mengganjal di hati, akhirnya Jungwon mencoba menerima apapun yang ingin Jay lakukan.

Berusaha menjadi kekasih yang baik dan pengertian, selama ini Jay begitu mengasihi nya, melimpahkan banyak cinta dan tak pernah kedapatan macam-macam. Menjadi pendukung nomor satu Jungwon di berbagai situasi, maka sekarang waktu bagi Jungwon membalas budi.

"Kau tak keberatan, kan?"

Jay mengusap lengan Jungwon jaga-jaga jika kekasihnya tak terima.

Tapi yang didapat justru senyum menawan.

"Umm..." Ucap Jungwon seraya menggeleng kecil.

"Aku mendukungmu. Selalu." Lanjutnya, membalas memegang tangan Jay.

Jay tersenyum, menatap Jungwon dengan pandangan teduh. Tak mengerti lagi kebaikan apa yang pernah ia perbuat hingga Tuhan mempertemukan nya dengan lelaki sebaik Jungwon.

"Terima kasih, sayang."

Dan mereka mempertemukan bilah bibir yang mulai tertaut erat.

  
  
TBC

  
  
Semoga pada suka. Karena sayang aja kalo ga dipublish udah lumutan di draft cuma baru sekarang PD buat publish setelah di revisi sana sini hoho

19.09.21

✓ ꧁Ghost Ship꧂ - JayWon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang