✓ ꧁Ghost Ship꧂ - JayWon

5

Selamat Membaca (灬º‿º灬)♡

  
  

Jungwon gugup setengah mati menyesali tindakannya menggoreskan tinta membentuk simbol iblis pada wajah mereka.

"Aku menemukannya di bus, sepertinya ada yang kejatuhan." Pintar!

"Kapan hyung pulang?" Segera Jungwon alihkan takut jika Jay akan membahas lebih dalam.

"Belum lama. Maeumi sakit?"

Jungwon menoleh ke arah Jay menatap. Oh dia baru sadar ada Maeumi tertidur di ranjang. Biasanya Maeumi akan menggonggong  menyambut kedatangan Jay ataupun Jungwon.

"Tidak, tadi pagi dia masih lincah."

Mungkin dia marah padamu, hyung.

Tapi Jay tidak peka, bukan memberi perhatian pada anjing lucu itu ia malah keluar kamar dan duduk di ruang tengah diikuti Jungwon yang telah mengganti seragam dengan baju rumah.

Banyak kata terlontar tapi respon Jungwon terkesan pasif.

Hanya gumaman kecil yang Jay terima.

"Kau datang dengan siapa?" Pada akhirnya Jay melontarkan pertanyaan itu.

Dan baru lah Jungwon menjatuhkan atensi penuh pada kekasihnya yang telah melepaskan tangan dari pundaknya dan duduk dengan tegap menjaga jarak.

"Jangan berkilah, cukup jawab sejujurnya."

Kalau Jay sudah mengaktifkan mode dominan dan begitu mengintimidasi tak bisa lagi Jungwon berkutik.

Jay tahu kalau kekasihnya telah berbohong perihal tiket fan meeting yang ia temukan di bus.

"Dengan Jake hyung." Ucap Jungwon begitu lemah. Kembali mengingat apa saja yang telah terjadi di acara fanmeet itu.

Jay mengerutkan dahi, tahu siapa itu Jake. Guru private Jungwon yang sering kali Jungwon ceritakan kalau anak itu baru saja pulang belajar.

"Kau yang memintanya? Kenapa tidak bilang padaku? Aku bisa memberimu tiket VIP."

Dan ucapan Jay sungguh di luar dugaan. Jungwon tak paham lagi sudah.

Jay nya benar-benar menganggap ini semua bukan masalah. Dan dengan mudahnya memberi tawaran pada kekasihnya untuk melihat kemesraan tepat di depan wajah.

Serius, hyung? Kau benar-benar mengatakan itu?

"Totalitas sekali, fan service yang hyung bilang itu terlihat sangat nyata dan wow... Aku terkesima." Jungwon mengucap dengan nada mencemooh.

Jay menggeser posisi, lebih memutar dan mengurung Jungwon yang bersandar pada kepala sofa.

"Kau datang untuk mendukungku atau ingin bersikap cemburu buta seperti ini?"

Dan Jungwon bungkam total.

Padahal ia berniat menelan rasa cemburunya. Tapi apa daya, ia tak bisa.

"Jungwon..." Jay menghembuskan nafas seraya mengusap wajah dengan kasar.

"Ini yang buatku gelisah, kau hanya perlu percaya. Kau ini kenapa sih?"

Percaya dan cemburu adalah 2 hal yang berbeda.

"Kita jarang punya waktu, dan kenapa sekalinya bertemu jadi seperti ini? Aku lelah, Jungwon. Di sela kesibukanku aku memikirkanmu, bahkan kedatanganku kali ini tidak diketahui Heeseung."

Jungwon membulat, matanya memerah karena emosi nya tersulut nyaris meledak. Di hitungan ketiga ia sukses mengeluarkan kalimat tak kalah pedas.

"Seperti aku peduli? Seperti aku meminta hyung datang? Tidak kan? Kesibukan hyung sudah membuatku terbiasa menjalani hari-hari sendirian."

Jungwon mendorong dada Jay agar menjauh dan ia segera beranjak dari duduk pergi ke kamar.

"Jungwon!" Bahkan teriakan Jay tak digubris.

"Jangan bertingkah kekanakan! Yang Jungwon!" Sesaat mendengar suara pintu kamar terkunci.

Urat tercetak jelas di leher Jay. Menendang kaki meja nyaris menjatuhkan vas bunga.
  

***
  
  

Di hari itu mereka gagal menyelesaikan masalah, membiarkannya berlarut-larut tak tentu tujuan yang berdampak pada hubungan mereka.

Dibilang kekanakan? Masa bodoh. Memang Jungwon peduli?! Well, inilah dia sebenarnya. Terlanjur berkata kasar ia tidak bisa lagi memperbaiki kesan baik di depan Jay. Terlanjur mendapat cap kekasih over jealous dan kekanakan yang tak mau mengerti kesibukan kekasihnya.

Persetan!

Ia bahkan tidak membalas semua chat & panggilan dari Jay. Terhitung seminggu sudah.

"Urus saja Sunoo mu itu!" Gerutu Jungwon dengan mata yang masih terfokus pada foto Jay dan Jungwon yang kemarin baru melakukan siaran live bersama.

Membaca postingan kapal JayNoo yang begitu menyebalkan.

"Kapal kalian tidak nyata, tahu! Bermimpi lah!"

Cemooh Jungwon yang tak selesai juga menggerutu.

Jungwon menutup aplikasi sialan itu beralih pada deretan nomor untuk kemudian ia sambungkan lewat panggilan telepon.

"Jake hyung..."

"Ya?"

"Ayo bertemu."

TBC
  
  
27.09.21