CHAPTER 2

508 37 1
                                    

HAKUTO

Cantik...

Hanya itu yang sanggup Gaara ucapkan, Meski dalam hati. Sebuah ungkapan yang sejujur-jujurnya, Tanpa ada tendensi apapun.

Gaara selalu memandang segala sesuatu tanpa prasangka, Itu sudah menjadi sifatnya sejak dulu. Dia hanya berkata sesuai dengan apa yang terlihat oleh kedua. matanya. Dan memang seperti itulah kenyataannya...

Wajah Hakuto yang tanpa satu gorespun riasan itu benar-benar nampak cantik, Secantik bunga bakung cahaya emas yang hanya tumbuh ditanah masam. Sempurna, Nyaris tanpa bandingan.

Klan Houki menganut garis keturunan dari pihak ibu. Oleh karena itu, Nyaris semua anggota rombongan pengiring Hakuto merupakan wanita paruh baya, Hanya ada satu wanita muda diantara mereka.

Sementara kedua orang tua Hakuto sendiri telah meninggal dalam perang.
Keadaan tak jauh berbeda juga terlihat dipihak Gaara, Temari merupakan satu-satunya anggota keluarga yang mendampinginya. Gaara memang sengaja tidak membawa rombongan pengiring dalam jumlah besar.

"Saya Gaara, penerus gelar Kazekage."

"Saya harap kita bisa akrab hari ini."

"Ya."

Keduanya saling membungkuk, Memberi
hormat.

Mereka berdua berada di ruangan pribadi
sebuah restoran, Dengan pemandangan yang begitu jelas ke arah danau. Ini adalah pertama kalinya Gaara duduk berhadap-hadapan dengan seorang wanita di tempat seperti ini.

Sikap badannya penuh dengan celah... Jadi dia ninja medis.

Ninja medis merupakan aset yang sangat berharga di medan perang. Mereka dapat menyelamatkan nyawa serdadu yang terluka digaris depan sesegera mungkin sebelum semuanya terlambat.

Namun keahlian tempur mereka tidak dapat dibandingkan dengan Shinobi sekelas Gaara, Terutama dalam hal Taijutsu. Seorang ninja medis kebanyakan tidak menguasai keahlian Taijutsu yang baik.

Haruno Sakura dan Tsunade Senju dari Konoha mungkin adalah satu-satunya pengecualian dalam hal tersebut.

Tapi bakat seperti mereka sangatlah langka.

Itulah yang dilihat Gaara pada sosok Hakuto, Postur tubuh dan sikap badannya sama sekali tidak mencerminkan seseorang yang memiliki kemampuan Taijutsu yang baik. Oleh karena itu,Gaara menarik kesimpulan bahwa wanita dihadapannya ini adalah seorang ninja medis.

Namun, Kunoichi yang berdiri tepat di belakang Hakuto ini jelas berbeda. Usianya kurang lebih sama dengan Temari. Dari caranya bersiaga, Gadis berkacamata tebal itu pastilah seorang cukup mahir dalam Taijutsu. Dan atas dasar itu pula, Gaara memperkirakan Kunoichi tersebut setidaknya berpangkat Jounin.

Tunggu sebentar, Ini kan pertemuan pernikahan, Buat apa aku memikirkan Taijutsu... Pikiran aneh itu membuat wajah Gaara merona merah.

"Baiklah... Kami akan meninggalkan anda berdua untuk lebih saling mengenal." Ujar salah seorang perantara. Para pengiring dari kedua pihak pun segera berdiri untuk meninggalkan ruangan, Termasuk Temari.

"Gaara..." Bisik Temari, Tepat di telinga adiknya.

Ada sebuah teknik khusus yang jamak digunakan oleh para Shinobi ketika membisikkan sesuatu. Mereka mampu menyamarkan pergerakan bibirnya saat berucap kata demi kata, Sehingga para pembaca mimik muka punakan sangat sulitbmenerka apa yang sebenarnya mereka bisikkan.

"...Kau tahu, Wanita dari klan Houki tidak akan menunjukkan wajah tanpa riasannya pada siapapun, Kecuali pria yang akan dia nikahi."

"Hmm?"

GAARA HIDEN : A Sandstorm MirageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang