Kita berdiri berseberangan. Menatap mata satu sama lain dengan penuh kerinduan. Bibir kelu yang terbungkam penyesalan. Mengapa tiada akhir bahagia?
Kala itu kita masih bersama. Meski terpisah aliran sungai yang jernih airnya. Tapi di jembatan ini rasa kita terhubung.
Hingga suatu hari, kejadian yang menimbulkan penyesalan hadir. Merenggut kebahagiaan kita. Hari yang penuh tawa berubah jadi duka.
Hari yang menjadi saksi berdua terhapus oleh lara. Kebahagiaan yang kita rasa dan harapkan. Mengalir bersama air sungai menuju tempat yang tak terbayangkan.
Jembatan yang menjadi alasan pertemuan kita. Menyambungkan perasaan kita seperti ia menyambungkan dua tebing ini. Telah runtuh seperti hubungan kita. Karena keegoisan kita dan mereka.
Sekarang, kita hanya bisa saling menatap. Mencintai tanpa berucap. Mencoba bahagia dengan membangun sebuah atap. Berbahagia dengan kepalsuan yang menyedihkan.
Biarkan kisah kita menjadi masa lalu. Biarkan jembatan rasa hancur bersama dengan perasaan kita.
#Kyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Wakil dari Hati
PoetryHanya sebuah karya yang semoga dapat menenangkan hati. Bacaan untuk hati yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Bukan menggurui, hanya ingin menemani. Bukan menghakimi, hanya ingin berbagi. Semoga apa yang akan ku tulis dapat membuat hati...