01.

24 5 0
                                    

"ASKAAA!!!" teriak Vano yang begitu nyaring dengan membuka pintu kelas secara tidak berperi kepintuan.

"NGAPA SIH?" kesal Nadia, padahal bukan nama nya yang dipanggil

"SIAPA YANG MANGGIL LIN LO SI NAD? SIAPA?, ORANG GUE MANGGILIN ASKA!, BUKAN LO!. BUDEK LO?" kesal Vano

Nadia yang sedikit malu langsung memalingkan wajahnya.

Vano pergi ke tempat duduk nya yang berdua dengan Aska

"Parah bangettt si lo Aska!!" kata Vano yang membuat Aska kesal

"Bisa-bisanya lo yang baru 1 bulan pindah sekolah disini, udah jadi most wanted sekolah, jadi kapten basket, DAN INI?--------UDAH JADI MURID TERPINTAR DI IPA 1 NGALAHIN RIA!!!." lanjutnya

Ria yang sedang belajar, ketika nama nya disebut langsung menengok ke sumber suara.

Tania langsung melotot "HAH?, MAKSUD LO?" tanya Tania lalu ngibrit ke Vano

"Jadi tuh tadi gue pergi keruang guru, terus gue dipanggil sama walas kita, bu Muniyah. Nah, terus gue disuruh dia buat ngasihin hasil ulangan harian kita." jelas Vano sedangkan yang lain hanya menyimak menunggu Vano kembali melanjutkan ceritanya.

"Nah karna gue pengen tahu hasil ulangan harian kalian, gue liat dong satu-satu." lanjut Vano yang seketika membuat kelas menatapnya tajam.

"KAMVRETTTTTT LO NOO!!!." teriak seisi kelas.

Vano hanya cengengesan lalu berucap.
"Nah gue lanjutin ya, kan biasanya Ria yang nilai nya paling tinggi diantara kita. NAH SEKARANG, SI ASKA YANG NILAINYA PALING TINGGI DIKELAS KITA!!!" teriak Vano kepada seisi kelas.

"YANG BENER?" tanya Bella dan Vano mengangguk


Seketika teman-teman kelasnya, langsung menghampiri Vano untuk mengambil hasil ulangan harian mereka.

Mendengar itu, Tania langsung mengambil hasil kertas ulangan harian Aska, dan hasilnya 100.
"Hasil ulangan Ria mana?" tanya Tania

Vano mencari nama Ria lalu memberikan nya kepada Tania

"Lah, Ria nilai nya 95 Ta?". tanya Nadia yang sedikit kaget

Mendengar itu, Ria menggenggam erat pulpen nya

Aska yang mendengar ucapan Vano mendelik tajam ke arah Vano.

"Gak usah kepo sama nilai orang, bisa?!." kata Aska dingin lalu merampas kertas ulangan harian nya yang dipegang Tania.

Melihat sikap Aska yang seperti itu, membuat teman-teman kelas nya terdiam, lalu perlahan mulai bubar, termasuk Tania dan Latifa.

Tania duduk lalu memberikan kertas ulangan harian Ria.
"Gapapa Ria, cuma salah satu doang kok" ujar Tania dengan pelan agar yang lainnya tidak mendengar ucapannya kecuali Ria.

Ria mengangguk.
Tania tersenyum lalu memberikan Ria semangat "fighting haseyo!" ucap Tania yang membuat Ria sedikit tertawa.

Tania melihat hasil ulangan harian nya

"Alhamdulillah nilai gue 80, diatas KKM lah seenggaknya." bersyukur Tania, Tania memanggil Latifa.

Hai Aska!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang