XX-01

2.4K 287 17
                                    

Awas Typo!

Dengan tergesa-gesa Lisa menempelkan kartu akses miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tergesa-gesa Lisa menempelkan kartu akses miliknya. Bunyi tut terdengar disusul pintu lift yang terbuka. Lisa memasuki kotak besi itu lalu memencet tombol dengan angka 25.

Sesekali diliriknya jam di pergelangan tangannya, bergantian dengan angka yang berubah secara di konstan diatas kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali diliriknya jam di pergelangan tangannya, bergantian dengan angka yang berubah secara di konstan diatas kepalanya.

Ting! 

Pintu lift terbuka. Rasanya sedikit lega secepat kilat ia tempelkan ibu jarinya ke kunci pintu digital lantas didorongnya pintu besar itu hingga terbuka.

Kelegaan yang beberapa saat lalu ia rasakan lenyap seketika. Berubah jadi keterkejutan. Pasalnya didepannya telah berdiri sesosok pria yang sangat familiar tengah melipat tangan sembari menatap tajam padanya.

Jung Jaehyun pria itu memberikan tatapan kurang bersahabat. Agak menyeramkan tapi tidak cukup membuatnya ketakutan.

Lisa nyengir kuda, tapi pria disana malah memicingkan matanya.

Sial, pasti kena omel batin Lisa.

"Selamat pagi bos" senyum kotak Lisa melebar mencoba berdamai.

"Kau terlambat 47 menit 7 detik!" ketus Jaehyun yang artinya sikap sok manis Lisa tak berarti apa-apa baginya.

Baiklah apa boleh buat.

"Iya iya aku tau aku terlambat, makanya ini aku buru-buru" Lisa berjalan cepat menuju walking closet milik Jaehyun yang lebar ruangannya hampir setengah dari apartemen murah miliknya.

Sementara Jaehyun mengekori wanita itu dengan wajah ditekuk.

"Padahal sudah diberi waktu lebih satu jam, tapi masih terlambat.. kau mulai malas ya.. atau lupa kalau waktu itu adalah uang.. " Lisa tersenyum masam  coba mengabaikan omelan bosnya.

"Kau tidak mendengarkan ku ya,, aku bicara padamu..kau ini..."

"Aku sedang bekerja Pak direktur," potong Lisa cepat. "Tolong diam dulu... marahnya tunda dulu sampai aku selesai memilih baju, ok"

RemarkableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang