Be aware of typos!
.
.
.
.Jam menunjukkan angka enam, saat matahari tenggelam di barat. Lisa merapikan lembaran-lembaran kertas yang ada didepannya. Tak lupa memasukkan sampah kecil ketempatnya. Ia merapikan rambutnya saat Eunwoo menghampirinya.
"Sudah selesai?" pria itu berdiri disamping meja Lisa memasukkan satu tangannya ke kantong celana. Tas jinjing sudah ada digenggamannya artinya dia telah mengakhiri jam kerja.
"Ya!" senyum khas milik Lisa terbit menghiasi wajah ayunya. Meski dikeroyok pekerjaan hari ini tapi wanita itu tetap terlihat segar.
"Ayo kita pulang bersama!" Eunwoo mengeluarkan kunci mobil.
Lisa bangun dari kursi masih akan memakai tas saat suara bariton Jaehyun menginterupsinya.
"Lisa! Ikut aku!" Pintanya tanpa basa basi membuat Lisa menautkan alisnya bingung.
Eunwoo mendadak kesal dia menatap pria yang baru datang itu dengan tajam, "Lisa akan pulang denganku!" katanya mantap.
"Benarkah? Tapi dia belum bilang iya bukan. Jadi ayo aku membutuhkanmu!" ucapan Jung Jaehyun terdengar sangat absolut menandakan tak boleh ada bantahan apalagi penolakan dari siapapun.
Lisa tak bisa berkata apa-apa kecuali menatap Eunwoo dengan rasa bersalah. Pun pria itu hanya membisu ditempatnya. Kenapa Jaehyun selalu menyebalkan dengan kalimat yang tidak bisa ia bantah. Kenapa Jaehyun harus punya jabatan lebih tinggi darinya.
"Kita mau kemana? Ada urusan apa?" tanya Lisa saat keduanya telah menaiki lift menuju basement.
"Ke suatu tempat" jawab Jaehyun acuh tak acuh.
Lisa memutar bola matanya malas, "Suatu tempat pun pasti punya nama. Seperti ini namanya lift, yang baru kita tinggalkan tadi kantor dan sekarang kita sudah sampai basement" cicit Lisa saat pintu lift terbuka.
Meski ocehan Lisa terkesan menggurui tapi Jaehyun tak perduli, pria itu terus melangkah tanpa berniat menjawab pertanyaan Lisa. Sementara Lisa yang tak punya pilihan cuma bisa menurut.
Nasib bawahan memang seperti ini. Meski dirinya termasuk golongan bawahan yang berani menjawab --tentu karena bosnya adalah Jaehyun--, tetap saja posisinya masih kalah kuat jika harus membantah pria itu.
Jaehyun duduk dikursi pengemudi sementara Lisa duduk disebelahnya. Alis Lisa bertaut. Biasanya dia selalu rewel minta disetiri kemana-mana. Tapi kali ini tanpa ba-bi-bu Jaehyun langsung mengambil kemudi.
Suasana dalam mobil pun tak biasa. Normalnya akan ada banyak percakapan atau bahkan perdebatan diantara bos dan karyawan itu. Tetapi kali ini semuanya senyap. Bahkan hampir tidak ada suara. Sampai Lisa jadi heran karenanya.
Ia tidak tahu apa yang terjadi pada direkturnya itu sampai terlihat enggan membuka mulut. Ditambah ekspresi wajahnya yang agak suram membuat Lisa makin erat mengatupkan bibir.
Yang bisa ia lakukan hanyalah mencari kesibukan sendiri. Pura-pura mengecek email atau memeriksa file pekerjaan. Lalu sembunyi-sembunyi mengirimi Eunwoo pesan untuk meminta maaf. Ia tidak tahu kenapa harus melakukan ini. Meskipun secara terang-terangan berkirim pesan pun harusnya bukan masalah. Tetapi dia malah tidak enak sendiri tanpa sebab.
Pandangan Lisa terfokus pada jalanan disisinya. Tempat ini agaknya familiar. Terlebih saat mobil yang dikendarai Jaehyun memasuki gerbang besar dengan sebuah pos keamanan keamanan tepat ditengahnya. Sekarang Lisa tau mereka akan kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarkable
FanfictionLisa adalah seorang sekretaris yang punya pekerjaan yang tak biasa. Dia bukan hanya menjadi asisten direktur Jung Jaehyun dikantor, tapi dia juga melakukan semua hal yang diminta pria itu. Kedekatan yang tak biasa itu tak pernah menganggu mereka sa...