AKHTAR | 1

16 4 0
                                    

SELAMAT DATANG DI SMA
WAWASAN NUSANTARA
OUR EXTRAORDINARY SCHOOL




Pijakan kaki membawanya masuk ke dalam lingkungan sekolah dengan perasaan membuncah dalam dirinya. Lengkungan bibir terlukis indah serta tidak luntur setelah ia membaca banner tadi. Banner yang terpampang jelas di gerbang tadi sudah menegaskan bahwa ia resmi menjadi murid baru SANTARA'S SCHOOL. Setelah melewati masa pengenalan lingkungan sekolah selama empat hari.

Betapa bersyukurnya ia dari banyaknya peserta didik ia bisa masuk dengan mudah pada sekolah elite tersebut. Terlebih lagi ia dari kalangan keluarga sederhana. Tentunya ia masuk dari jalur prestasi sehingga ia bisa mendapat beasiswa penuh di sini.

Rainathya Aurelie La Syifa. Gadis cantik pecinta rinai hujan tersebut ternyata penderita traumatik masa kecil yang ia anggap sepele. Padahal hal tersebut berpengaruh pada kehidupannya pasca kejadian, saat ini dan mungkin kedepannya. Hal tersebut selalu menghantuinya dan membuatnya tertekan.

“AYA, TUNGGUIN GUE” teriak Aruna. Gaada akhlak tu emang anak, mana suaranya udah kek toa lagi.

Spontan Raina menolehkan kepalanya ke belakang dan ditemui si pelaku yang sedang nyengir tidak jelas sambil berlari ke arahnya. “Runa, awas-“ panik Raina.

Bruk

“-tali sepatu lo ke injek” sambung Raina tepat saat Aruna tersungkur.

“Awsh..hiks hiks sakit pantat gue, Aya” ringis Aruna.

Langkah Raina menghampiri gadis manja yang sudah berstatus temannya itu, lebih tepatnya memaksa ia menjadi teman.

_Flashback on_

Hari ini, pertama kalinya MOPD di SMA Wawasan Nusantara. Seorang gadis berambut pirang panjang dengan ikatan kepang serta pita warna biru yang menghias diujungnya tampak sendiri, pandangannya tertuju pada ikan di kolam sekolah barunya tersebut.

“Hai” sapa seseorang yang mengakibatkan ia harus menatap ke arah lawan bicaranya. Masih dalam mode ramah dan kalem, tapi jangan kaget yah sama kelakuannya kalau dah kenal.

“Eem iya?” jawab Raina sedikit menaikkan alisnya, tanda sedang bertanya.

Tampak kaget karena wajah lawan bicara sangat mirip. “Kalian kembar?” tebak Raina dan dibalas anggukan kepala oleh mereka berdua. Memang jika dilihat mereka sangat mirip walau ada beberapa perbedaan diantaranya. Si kembar itu blesteran Amerika+Indonesia lebih tepatnya Amerika+Jawa, makanya si Raina agak kaget.

“Iya kita kembar. Btw, nama lo siapa?” tanya Afya. Salah satu dari twins tersebut.

“Aku Rainathya” jawab Raina.

“Perkenalkan nama saya Aruna bisa dipanggil cantik hehe canda dan ini kembaran saya Afya. Kita panggil lo Aya oghey soalnya tadi aja kita kenalan ama yang namanya Raina, daripada Rainatiya aduh angel jenengmu” cerocos Aruna menirukan gaya kartun favoritnya apalagi kalau bukan si botak kembar Upin&Ipin dipadukan dengan bahasa Jawa. (Angel jenengmu = susah namamu).

“Salam kenal Aya. Emang kembaran gue kelakuannya kayak gini jadi maklumin aja ya. Bingung gue dulu emak gue ngidam apa ya kok bisa keluar dia yang bentukannya kek gini” sahut Afya mencoba memberi tahu yang dibalas pelototan oleh Aruna.

“Sadar diri napa deh kak, kita satu rahim oy” sewot Aruna tak mau dipermalukan didepan teman barunya. Sedangkan Raina hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah si kembar. Tak ada tanggapan dari Afya, dan itu membuat Aruna merasa terkacangi. Sebab jika dilanjut ngga akan selesai satu part xixi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AKHTAR[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang