Rich Waiter

884 155 12
                                    

Tanganku mengetok pintu rumah ini. Kemudian menoleh sana sini melihat sekitar rumah sangat sepi tapi aku suka suasananya. Warna warni banget rumah Rosie!

Taman dengan air pancur di tengah sana, bener-bener rumah estetis parah!

Ceklek!!! Akhirnya pintu terbuka. Keluarlah seorang paruh baya yang buat Jennie senyum langsung terus ngasih tundukan sopan sebelum ngomong dan di tanya.

" Ya? Siapa ya?" Tanyanya.

" Emm...namaku Jennie. Aku siswa Sopa. Kesini mau cari Rosie Tante. Balikin payung."

" Oh! Temannya Rosie!?"

" Iya Tante." Cengir Jennie.

" Masuk-masuk."

Jennie ngangguk. Diapun melangkah masuk ke dalam lalu menoleh lirik sambil sedikit bengong kalau Rosie tuh bukan anak sembarang orang kaya!

Bener-bener melintir duit banget!! Masa isi rumah warna emas semua! Ada piagam dan piala lagi di lemari kaca.

" Duduk sebentar ya. Tante buatin minum."

" Oh iya Tante. Makasih."

Wanita itu berlalu ke dapur meninggal Jennie. Masih dengan ekspresi yang sama, Jennie tetap dalam keadaan kurang percaya.

Bener? Rumah Rosie kan? Nggak salah masuk rumah kah dia? Masa sih?

Kenapa bentukan anaknya kek orang yang kurang terurus!? Berantakan banget penampilan Rosie saat di sekolah.

Ceklek!!! Pintu kamar terbuka. Jennie masih dongak-dongak mandang desain rumah ini dengan banyak mainan lampu gede yang terpasang sekitar 3 buah.

Tap! Tap! Karena suara langkah kaki seseorang terdengar, Jennie langsung sedikit geser duduk ke samping, menoleh ke belakang ngeliatin Rosie yang berhenti di bawah tangga dengan gayanya yang biasa, memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana pendek itu.

" Jennie, ini di minum ya."

Datanglah wanita ini membawakan minuman untuk Jennie. Kemudian Rosie menyusul mendekat dan berdiri di samping sofa.

" Mau apa kemari?" Cetus Rosie, kalimat yang biasa tapi kalau Rosie yang ngomong berasa kek cuek parah.

" Hei Rosie! Nggak boleh ngomong begitu. Teman kamu ini." Kata Mama nya, senyum lagi pada Jennie disaat Rosie menatap diam dirinya berlama-lama.

" Aku mau balikin payung." Jawab Jennie. Rosie melirik payung itu.

" Ambilah. Tidak usah di kembalikan." Jawab Rosie, berasa nggak guna banget Jennie niat baik kesini!

Songong banget nih cowok astaga!!!! Pengen banget gue hajar sumpah!!

Jennie tetap memberikan senyuman sebaik dan setulus mungkin depan Mama Rosie.

Si Rosie juga mau pergi balik ke kamar, cuman Mama nya memanggil.

" Duduk disini, temani Jennie." Pinta Mama nya.

Batin Jennie, " Nggak perlu Tante! Makin kesel gue lihat muka nih orang!!"

Akhirnya saat Mama nampak memaksa sedikit Rosie, diapun mau. Duduk di kursi samping, menemani Jennie tanpa bicara.

" Cepatlah habiskan minumannya. Lalu pergi sana!"

" What!? Eh! Gue juga nggak lo usir bakal pergi!!" Jawab Jennie. Untung nggak ada Mama Park waktu Jennie ngomong gini ke Rosie.

Jennie buang muka langsung sambil saut minumannya. Terus dia teguk sampe habis disaat Rosie melirik, itupun sambil elus-elus bawah bibirnya. Bener-bener Jennie habiskan dan dia letak lagi gelasnya di meja lalu berdiri segera.

Jove 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang