Terbongkar

829 130 4
                                    

Gue merasa, kalau Irene sama Rosie punya sesuatu yang sama. Tapi tidak terlalu ketara sama orang karena nggak pernah kelihatan lagi berdua.

Tapi...gue beneran ngeliat jelas itu gelang mereka sama!

" Mh!?" Jennie noleh ke belakang. Kaget ngeliat Rosie lagi yang natap dia sambil menarik batu es di dalam kulkas.

Jennie langsung salting gitu disaat Rosie nampak ganteng parah dan dia lebih terlihat cool sama dua tindikan di telinga kanan.

" Lo terpesona gua?" Tanya Rosie dan Jennie langsung nganga gitu sambil ketawa getir.

" Ewww!!" Ejek Jennie pas Rosie senyum tipis lalu pergi membawa gelas cappucino nya.

" Chk! Terpesona!? Pen muntah gue yang ada!!" Gumam Jennie.

°°°

Lagi periksa SNS dan kebetulan Jennie ngeliat snapgram temen-temennya.

Nemu tuh sama akun Irene yang lagi buat snap. Lah? Tumben Irene bikin snap ya? Taunya Jennie, nih anak kurang suka buat begituan dan jawabnya pun merasa nggak guna banget katanya.

Di lihat sama Jennie dan dia sempat miring kepala karena isinya punggung cowok, tinggi, pake kemeja hitam terus topi sambil pegang minuman.

" Siapa?" Tanya Jennie.

Dia garuk kepala tuh, kesel banget asli karena Irene tuh menyembunyikan sesuatu yang mereka tanya malah jawabnya temen!!

Lah? Temen kok di snap....

----

" Rene!!" Jisoo kek mau labrak pelakor.

" Apaaa?" Tanya Irene yang angkat kepala sambil tutup buku buat di letak dalam kolong meja.

" Jujur aja lo punya pacar kan?" Tanya Jisoo dan Jennie nyimak karena dia juga penasaran banget.

" Snap tuh siapa?" Jisoo nanya lagi.

" Kepo lo!!" Jawab Irene dan Jisoo langsung senggol Jennie.

" Bener Jen. Nih anak punya doi keknya!"

" Emang kenapa sih? Kepo banget kalian!"

" Ya kepolah!! Orang lo diam-diam aja."

Irene ketawa. Sedangkan Jennie badmood gitu, kesel sama Irene yang diam aja nggak ngomong punya doi.

Eh! Waktu itu ada Rosie yang lewat. Dia ke kelas Jennie bawa sapu sama kain pel karena tadi pagi pinjam buat piket. Yaudah di kembalikan sama Rosie.

Itu rombongan Jennie cs ngeliatin dia aja yang ngomong sama ketua kelas perihal pinjam alat piket.

Terus Rosie noleh ke belakang. Lihatin rombongan Jennie yang langsung serentak buang muka dan lanjut ngomong.

Tapi Rosie emang datar banget cowoknya. Dia pun langsung keluar dari kelas itu untuk balik ke kelasnya lagi.

Gue nggak tau benar apa nggak. Yang jelas Irene sama Rosie kemungkinan cuman kebetulan aja gelang sama.

Ntahlah....gue nggak menekan kemungkinan mereka pacaran kok.

" Mana sih Irene?" Tanya Jennie yang cari Irene karena Jisoo juga nungguin di pinggir lapangan basket buat lihat pertandingan aja bareng Kai juga disana. Cuman Jennie nggak enak banget rasanya kalau nggak ada Irene.

Eh! Nih anak ilang nggak tau kemana.

Akhirnya Jennie keliling tuh sekolah sampe akhirnya, ngeliat Irene di ujung koridor yang jalan cepat ke arah lain.

" Rene!!" Teriak Jennie. Panggilan pertama jelas budek itu cewek. Akhirnya Jennie yang menyusul.

" Ngapain kesini?" Tanya Jennie pas dia ngeliat kanan kiri nggak ada orang. Posisi berada di tempat gudang pembakaran barang-barang sekolah nggak guna. Biasanya Jennie nemu aja anak-anak yang suka merokok diam-diam disini.

" Ngapain Irene kesini?" Tanya Jennie yang ngintip di balik loker bekas yang di sejajarkan di samping tembok.

" Irene~~"

Mata Jennie ngeliat.

Dia kaget sambil nganga ngeliat Irene dongak ke lantai atas terus decak kesal gitu.

" Cepatlah! Aku malas lama-lama disini!" Kata Irene, nggak tahan sama bau rokok di sekitar sana.

Nggak lama ada yang berdiri di atas tembok. Dia pun turun ke bawah lalu berdiri tegap lagi pas di sebelah Irene nunggu.

" What!?" Kaget Jennie yang nempel tembok sambil tutup mulut kalau dia ngeliat itu Rosie.

" Mhh." Irene kasih sebungkus roti, minuman dan juga permen.

Dia cium aroma tubuh Rosie sampai di lirik.

" Nggak bauu~" Kata Rosie, soft banget suaranya bahkan sampai deketin badannya memastikan jika dia nggak bau rokok.

" Ngapain disini!? Berhentilah merokok!" Oceh Irene, memeriksa celana Rosie memastikan nggak ada rokok yang dia bawa.

" Nggak ada." Kata Rosie, membiarkan Irene menggerayangi sekitar badan dia.

" Aku nggak merokok lagi~" Kata Rosie, tarik tangan Irene untuk berhenti.

" Awas ya!!" Tunjuk Irene.

" Iya~" Jawab Rosie, menyingkirkan pelan tunjuk Irene di depannya dan dia genggam.

Jennie ngintip lagi tuh. Bener-bener dia kek orang penguntit.

Sumpah!? Demi apa!? Asli!! Gue beneran ngeliat kalau Irene emang deket sama Rosie!

Tapi kok ini?

Irene termundur. Sampe nempel tembok waktu Rosie nunduk terus angkat sedikit dagu Irene buat dia cium.

Jennie langsung balik badan. Tangan meremas pelan rok nya lalu dia melangkah ke arah lain untuk pergi langsung dari sana.

Itu yang dia bilang nggak kenal!?
Kok Irene gitu sih ke gue!

Kenapa nggak ngomong aja kalau dia emang pacaran sama Rosie!?
Kenapa!?

Apa gue sama Jisoo bukan temen di matanya?
Sumpah!! Hati gue sakit banget.

----

" Lama lo!" Kesel Jisoo waktu Irene datang buat gabung.

" Ya maaf!" Jawab Irene, terkekeh sambil nonton pertandingan basket di depannya.

Jennie memperhatikan di seberang Kai sama Jisoo. Ngeliat Irene dan saat itu, di koridor belakang ada Rosie jalan sambil memperhatikan Irene yang sibuk tepuk tangan waktu ada yang cetak skor.

Jennie buang muka langsung. Raut wajahnya beneran julit banget, kelihatan keselnya dan juga Jennie benci kalau ada rahasia di antara Jisoo ataupun Irene.

" Apa sesulit itu ngomong Rene?"








TBC

-----

Coming soon

" Kamu suka aku?"

Jennie terdiam. Cemberut gitu sambil noleh ke arah lain.

" Apa sih!! Nggak guna juga gue suka lo!!" Jawab Jennie waktu Rosie meletakkan gitarnya di samping meja, lalu berdiri mendekati Jennie yang remas-remas jaket hijau ini di tangannya.

" Ma-mau ngapain!?" Tanya Jennie, mundur dikit-dikit ampe mentok badan nempel meja orang dan kedua tangan Rosie nyandar disana, ngapit Jennie yang menjauhkan wajahnya.

" Bilang aja.....kamu lebih...suka aku ketimbang pacar mu~~mh?"

Jennie diam terpaku, melihat Rosie yang memiringkan kepalanya sambil menatap bibir Jennie.
.......

Jove 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang