Curiga?

787 137 12
                                    

Menyeka rambut ke belakang telinga, emang kebiasaan Jennie. Tetap cantik kok bahkan saat rambut di ikat satu.

Rosie meletakkan pesanan Jennie di meja. Diapun langsung berlalu ke dapur saat Jennie memperhatikan kepergiannya.

" Chk!" Decak Jennie yang buat dia selalu kesel sama Rosie.

Selama Rosie kerja tuh, Jennie memperhatikan sipit keberadaannya. Seruput jusnya terus ngedumel sendiri.

Tidak lama, datanglah Irene masuk ke kafe. Dia sempat ngelirik Rosie yang lagi lap meja.

" Lah?" Irene nyambar duduk di samping Jennie sambil senggol.

" Rosie kerja sini?" Tanyanya.

" Hemm!"

" Udah kaya masih kerja?"

" Gabut."

" Masa?" Heran Irene buat Jennie noleh ke samping, natap temennya yang melirik aja tuh terus buang muka.

" Lo tanya aja sama dia!"

" Males! Ngapain juga!" Jawab Irene yang keluar buku karena niatnya emang mau buat tugas bareng sama Jennie.

" Mana si Jisoo?" Tanya Jennie.

" Dia jalan tau sama Lim!" Senyum Irene.

" Hah!? Seriuss lo!?"

" Iya! Gue tadi jemput tuh anak di rumahnya. Eh ada Lim dong!"

" Wahhh!! Jisoo diam-diam aja!!!" Kesal Jennie karena Jisoo nggak ngomong perihal dia yang deket gitu sama Lim.

" Biarin. Siapa tau jadian waktu pulang jalan."

" Aminin aja." Jawab Jennie dan Irene terkekeh barengan sama Rosie yang datang ke meja mereka lagi.

" Pesan apa?" Tanyanya dengan logat malas.

Irene mendongak. Dia pun menerima buku menu untuk memilih pesanan. Tapi Jennie nyaut bukunya dari tangan Irene dan dia kembalikan ke Rosie.

" Pesan jus strawberry, no cream!! Es batunya 20%!!" Kata Jennie dan Rosie sedikit tenang menatap disaat Irene membuka mulutnya.

Batin Irene berkata, apa sih? Siapa yang mau minum?

" Ok." Jawab Rosie yang berlalu ke belakang untuk membuat pesanan Jennie.

" Apa sih Jen!?"

" Biarin aja. Pelanggan adalah raja." Senyum Jennie disaat Irene sesekali ngeliatin dia sambil buka lembaran buku cetak yang di bawa.

----

" Minumannya." Rosie meletakkan jusnya Irene di samping orangnya.

Tidak sengaja, lengan Irene menyenggol gelasnya hingga jatuh, pecah mengenai celana Rosie yang buat dia diam, mandang lurus ke depan sambil nahan marah.

" Ma-maaf~!" Kata Irene. Berdiri langsung terus saut tisu buat lap celana Rosie.

Jennie masih nganga tuh di sebelah. Ngeliatin Rosie yang akhirnya nunduk.

" Pelanggan adalah raja." Ucapnya yang berlalu gitu aja bahkan Irene berdiri lagi sambil ngeliatin Rosie.

" Chk! Biarin aja Rene!" Kata Jennie.

" Duhh! Lo nih gimana sih! Kasih tau dong kalau ada gelas!" Oceh Irene yang masih membersihkan mejanya lalu mengepak bukunya yang sedikit basah.

" Marahlah dia sama gue Jen~~!!" Ucap Irene.

" Biarin aja! Dia juga ngomong pelanggan adalah raja." Jawab Jennie dan Irene nggak ngomong lagi. Dia sibuk bergelut kesal akibat bukunya yang ikut jadi korban.

Jove 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang