10. penyerangan²

11 8 1
                                    

Heppy reading gais🌑💀

***

"anda saya tembak" ucap pria paruh baya itu tegas.

"woah, sepercaya diri itukah anda?? sampai anda yakin bisa menembak saya?" pancing keisya lagi.

paruh baya yang mendengar itu geram ia menekan pelatuk pistol yang membuat suara yang cukup keras, tapi sayangnya peluru itu malah menancap di ukiran kayunya.

keisya terkekeh "pistolmu berisik sekali kakek tua! apa kau tidak memiliki pistol kedap suara hm?" ucap keisya dengan nada yang mengerikan.

Keisya langsung mengeluarkan pistol kedap suara lalu menembakkannya ke kaki tua bangka itu tanpa suara. ya iyalah namanya juga kedap suara-_-

"lihat, tanpa suara aku bisa melumpuhkan kakimu!" ucap keisya merasa puas.

"sialan kau claudiaa" maki kakek tua itu yang sudah di selimuti amarah.

"hahahaha apa saya peduli? ya tentu tidak"
balas gadis itu sambil terkekeh

"ah sudahlah sebaiknya kita serius" ucap Keisya dengan nada dinginya dan tatapan menusuk.

keisya mengeluarkan pisau lipatnya lalu melemparnya ke arah perut kakek itu membuat tua bangka itu ambruk ke lantai.

"shh,akh" rintih paruh baya itu.

"ah, lihatlah baru segitu kau sudah ambruk apakah ini yang disebut leader? hahahaha lemah!" ledek keisya membuat sang leader naik pitam.

kakek tua itu megambil pistol yang ada di dekatnya lalu membidik keisya dan.

DOR

pistol itu meleset karena keisya sudah membaca pergerakan musuhnya itu.

"apa kau tidak bisa membidik dengan benar tuan gerald? sini biar aku ajarkan cara membidik dengan benar" ucap keisya sambil membidik pelipis Gerald.

dan ya tepat sasaran! membuat kakek tua itu menghembuskan nafas terakhirnya. kenapa ia tidak ingin bermain-main?? karena kenan sudah memberi sinyal untuk segera membunuh kakek tua ini.

keisya berjalan mendekati paruh baya yang sudah menjadi mayat itu, ia tersenyum miring akhirnya si pengangu satu ini mati juga, Gerald Araujo.

Keisya segera turun kebawah untuk berkumpul dengan temannya yang lain. saat keisya dibawah yang keisya lihat adalah para anggota gerald yang sudah mati ada juga yang hanya luka-luka, dan beberapa anggotanya yang memar.

sebelumnya Gilang,Kenan dan 13 anggota lainnya sudah menaburi seluruh ruangan di markas ini dengan bensin kecuali ruang tamu yang sedang ada peperangan.

"bawa anggota yang masih sadar keluar, aku ingin membakar markas ini." titah Keisya.

setelah mendapat perintah dari sang leader dengan cepat mereka membawa orang yang masih sadar keluar.

senyum miring tercetak di wajah Keisya karena ia mendapat 1 kemenangan lagi.

"kenan bakar!" seru Keisya tegas lalu keluar markas itu dengan santai.

Tentang Keisya: Mystery life (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang